TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Pemimpin Ibarat Seorang Koki - Koran Sindo” plus 0 info menarik lainnya

Kamis, 12 April 2012

Pemimpin Ibarat Seorang Koki - Koran Sindo” plus 0 info menarik lainnya


Pemimpin Ibarat Seorang Koki - Koran Sindo

Posted: 12 Apr 2012 01:12 PM PDT

PT Mandiri Axa General Insurance baru didirikan tahun 2011, apa yang Bapak rasakan ketika pertama kali memimpin perusahaan ini?

Ketika pertama di sini yang saya rasakan perusahaan ini seharusnya bisa besar karena ada Bank Mandiri. Bank Mandiri kan punya aset Rp450 triliun,bank dengan aset terbesar di Indonesia.Lalu ada perusahaan global AXA,kalau lihat itu pasarnya kan sudah ada mereka pasti bantu. Kalau melihat itu,harusnya bisa besar,masih ada celah.Bisnis asuransi di Indonesia masih menguntungkan.Tingkat asuransi umum di Indonesia kan kisarannya 0,4%,dilihat dari rasio premi bruto terhadap PDB,pasarnya masih sangat potensial.

Lalu apa strategi yang Bapak lakukan untuk menggenjot ini?

Strateginya rasanya semua itu ujung-ujungnya kan kepuasan customer.Kita harus punya produk yang bagus yang bisa diterima customer tapi juga secara mitigasi risiko masih bisa kita coverdengan harga yang ada.Di samping itu kita juga harus punya distribusi yang benar,kalau salah pilih distribusi ongkosnya bisa terlalu besar,kalau ongkos besar perusahaan bisa rugi.

Terobosan-terobosan apa yang Bapak lakukan?

Kita distribusi langsung lewat Bank Mandiri,kita juga siapkan operation support.Infrastruktur apa yang kita siapkan,sampai sekarang selama 2–3 bulan ini kita sudah siapkan 115 bengkel di 56 kota di Indonesia.Kita cepat siapkan, karena kalau tidak punya bisa repot nanti.Kita juga punya layanan emergency road system di 12 kota di Jawa dan Sumatera.

Mulai dari Jabodetabek,Bandung,Semarang, Solo,Jogja,Surabaya,Malang, Denpasar, Lampung,Jambi, Palembang,dan Medan.Jadi, misalnya ada tabrakan butuh diderek kita ada,tinggal telepon langsung kita datang,mobil mogok, ketinggalan kunci,tinggal telepon saja kita siap. Iya,intinya kita mau seriuslah di asuransi ini.Untuk awal-awal ini,kita serius di kendaraan sama kebakaran.

Peningkatan kinerja perusahaan kan tidak terlepas dengan hubungan baik antara karyawan dan manajemen,bagaimana menurut Bapak?

Menurut saya,pemimpin itu seperti juru masak,walaupun masakan itu ada resepnya tapi beda juru masak pasti beda rasanya. Menurut saya,yang paling dasar itu ada dua,pertama masalah orang dan organisasi dan yang kedua masalah sistem IT.Kita rasa saat ini boleh dibilang tim kita salah satu yang paling strong di dunia asuransi. Karena,orang-orang yang kerja di sini semua bukan orang-orang baru. Semua sekarang ada 150 orang di sini dan sudah berpengalaman bertahuntahun di dunia asuransi.

Artinya Bapak harus menemukan resep yang berbeda, Apa bapak sudah menemukan?

Iya,sudah dari awal,kebaca maunya apa? makanya timnya juga disesuaikan,organisasi yang dibentuk juga disesuaikan karena value-nya juga berbeda.Ya kita punya pengetahuan,kita punya network,dan mau go extra mile, karena mau ngebut kan, mempunyai 115 bengkel di 56 kota itu kantidak gampang.

Artinya,untuk mensinergikan karyawan itu Bapak terjun langsung atau bagaimana?

Iya artinya kita walk the talk, tunjukkan ke anak-anak,jadi mereka ikut bapaknya.Artinya, kalau kita merokok anak-anak ikut merokok,pasti itu.Yang kedua masalah sistem IT-nya,kita salah satu yang terbaik,bukan yang terbaik ya.Karena,saya kenal beberapa perusahaan asuransi tapi kita salah satu yang terbaik lah.

MAGI saat ini fokus di asuransi kendaraan dan kebakaran,tapi menurut data asosiasi asuransi kebakaran beberapa tahun ini kan terus turun pangsa pasarnya. Bagaimana dengan perseroan sendiri?

Dua line business itu sebenarnya sudah memberikan kontribusi 60% dari total bisnis kita yang mencapai Rp34 triliun. Memang kebakaran pertumbuhannya melambat tapi bukan berarti tidak tumbuh.Dan, dua itu kan kita banyak bekerja sama dengan Bank Mandiri sebagai pemegang saham.Bank Mandiri kan banyak memberikan kredit KPR,jadi kita bisa bersinergi.

Sebenarnya bagaimana awal ketertarikan Bapak pada dunia asuransi?

Sebenarnya bukan karena tertarik tapi karena ditugaskan,dulu yang punya ngomong tolong diberesin ini (perusahaan) dan digedein.Jadi itu tantangan yang membuat saya tertarik menggeluti dunia asuransi.Dan saya orang yang kalau sudah menekuni suatu pekerjaan, saya akan serius untuk menjalankannya.

Apa pandangan Bapak terhadap pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)?

Ya mereka pasti punya alasan mengapa dibentuk OJK, jadi kita dukung saja.Harapannya tentu harus bisa lebih baik.Saya mengharapkan harus lebih independen. Kita tahu,sebelumnya kan Asuransi dibawah Pemerintah,tetapi sekarang dibawah OJK yang artinya lembaga yang lebih independen. Tapi,pada intinya OJK ini dibentuk agar kondisi perusahaan keuangan kita menjadi lebih baik lagi. ria martati/ hatim varaby

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Diposting oleh Rakhma di 15.39  

0 komentar:

Posting Komentar