TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Ketakutan Terbesar Ada pada Bayangan Sendiri - Surabaya Post” plus 0 info menarik lainnya

Sabtu, 21 April 2012

Ketakutan Terbesar Ada pada Bayangan Sendiri - Surabaya Post” plus 0 info menarik lainnya


Ketakutan Terbesar Ada pada Bayangan Sendiri - Surabaya Post

Posted: 20 Apr 2012 09:06 PM PDT

BAGI Dian Purwaningtyas, pemilik kuliner Meksiko Mr Tacoz, menggeluti dunia bisnis adalah hal yang diimpikannya sedari kecil. Terbukti sejak kelas 5 SD, dirinya sudah membuka toko jajanan yang modal dan biaya belanja produknya saat itu dikumpulkan dari uang saku.

Jiwa wirausaha Dian ternyata tidak berhenti saat ia memasuki dunia kampus, Dian menyulap kamar kos-nya menjadi toko souvenir buah karyanya sendiri. Selain menerima pesanan ia juga  kadang berjualan di acara wisuda kampus.

Setelah menyelesaikan studi S1-nya di Universitas Brawijaya, Malang, jiwa entrepreneur Dian kian bergelora. Dian kemudian mencoba peruntungan di bisnis kuliner pada tahun 2005 dengan membuat sebuah kafe yang bertemakan Jepang.

"Karena manajemen yang masih sangat awam dan keterbatasan dana untuk pengembangan, dengan terpaksa kafe harus diambil alih oleh manajemen lain. Sejak hari pelepasan, saya merasa sangat kehilangan. Bukan pada sosok kafe nya, tapi pada keasyikan menciptakan sebuah hidangan yang membuat orang ingin mencoba dan lalu pada akhirnya ingin membuat mereka bersorak, bahwa ternyata makanan yang wujud dan rasanya asing bagi lidah mereka-pun tidak kalah nikmatnya dan tidak kalah terjangkaunya dengan makanan sehari-hari," ujarnya.

 Sejak saat itulah, kata dia, Dian memiliki hobi baru, yaitu berburu resep-resep unik dari seluruh dunia. Melalui hobinya menjelajah dunia maya secara tidak sengaja Dian mengenal makanan khas Amerika Latin, lebih tepatnya Meksiko. "Saat itu tahun 2007, mata saya berhenti lekat-lekat pada website orang Meksiko. Menarik sekali, apalagi selama ini kita selalu disuguhi makanan oriental atau American Junk Food. Sejak itulah saya mengenal Taco, Nacho, Oregano, Black Pepper, Tortila dan Cilantro," ujar Dian.

Masakan Meksiko yang kental rasa pedas dan gurih, diyakini Dian akan klop dengan lidah orang Indonesia. Maka pada November 2007 Mr.Tacoz lahir di kota apel, Malang. Saat itu Mr.Tacoz harus bersaing dengan kebab atau crepes yang sedang tren, bahkan banyak yang mengira makanan Taco ini serupa dengan kebab atau crepes.

Untuk bersaing dengan para kompetitornya yang lain Dian rajin berjualan dari satu bazar ke bazar lainnya pada masa itu, maklum keterbatasan dana membuatnya tidak mampu menyewa tempat. Sekarang Dian sudah bisa bernafas lega. Pasalnya kerja kerasnya selama ini terbayar.

Terbukti, 19 mitra telah tergabung bersamanya baik di Surabaya maupun di luar kota.

Dian memang memilih memasarkan produknya dengan proses kemitraan atau franchise/waralaba, karena menurutnya dengan hal tersebut produknya lebih banyak dikenal orang sekaligus beban dan tanggung jawab yang di emban bisa terbagi dengan para mitranya dalam membangun Mr Tacoz lebih baik kedepannya.

Jika dirunut dari awal, perkembangan usaha milik Dian tersebut hanya bermula dari kegemaran yang dibarengi oleh keyakinan. Lalu keyakinan itu harus diwujudkan dengan modal keberanian untuk memulai. "Ketakutan terbesar kita sebetulnya hanya bayangan-bayangan yang kita buat sendiri," ujarnya.m42

 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Diposting oleh Rakhma di 15.31  

0 komentar:

Posting Komentar