TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

IDP Gagal Bikin Kue Lebaran - Tribunnews” plus 0 info menarik lainnya

Jumat, 10 Agustus 2012

IDP Gagal Bikin Kue Lebaran - Tribunnews” plus 0 info menarik lainnya


IDP Gagal Bikin Kue Lebaran - Tribunnews

Posted: 10 Aug 2012 12:44 AM PDT

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Ferro Maulana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun berstatus seorang artis, penyanyi, Indah Dewi Pertiwi tak canggung terjun ke dapur. Perempuan yang akrab di panggil IDP ini praktek berbagai resep masakan dan kue di dapur.

Kesibukannya di panggung hiburan tak menghalangi IDP ikut heboh di dapur menyiapkan kue lebaran. Beberapa hari yang lalu saat ia tidak terlalu banyak aktivitas, IDP membantu mamanya buat kue lebaran.

Sayang, kue keju dan nastar buatannya kurang maksimal. Rupanya IDP gagal mencetak kue kesukaannya itu karena terlalu banyak meracik telur dalam adonan kuenya.

"Ya cuma bantu mama bikin kue. Sempat gagal sih bikin adonan karena kebanyakan telur," kata IDP, di RCTI, Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumaat (10/8/2012).

Meski gagal, IDP mengaku tak kapok. IDP rupanya menyadari, sebagai seorang perempuan dia wajb terjun langsung ke dapur. Termasuk membuat kue.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.16 0 komentar  

Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal” plus 0 info menarik lainnya

Kamis, 09 Agustus 2012

Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal” plus 0 info menarik lainnya


Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal

Posted: 29 Jul 2012 07:32 PM PDT

Ghiboo.com - Sekilas nampak dari depan bangunan bercat hijau ini seperti bangunan biasa. Namun siapa sangka disinilah Anda bisa merasakan cita rasa masakan yang telah berumur 108 tahun.

Restaurant Fat Siu Lau 3 adalah restaurant yang menyajikan menu barat ala Portugis yang kaya akan rempah-rempah. Restaurant ini pertama kali didirikan tahun 1903 di Trav. Do Matadouro, Macau yang kemudian di relokasi ke Rua da Felicidade.

Tahun 2006, Restaurant Fat Siu Lau 2 didirikan di Lan Kwai Fong, dan tahun 2009 Cafe Fat Siu Lau 3 didirikan di Rua do Regedor 181-185 R/C, Taipa, Macau.

Fat Siu Lau 3 memiliki dekorasi ruangan yang sangat art deco. Di dalam ruangannya ditata seperti restoran Portugis lainnya, dindingnya dipenuhi oleh beragam foto-foto tua.

Saat ini restaurant Fat Siu Lau 3 yang sudah berusia lebih dari 100 tahun dijalankan oleh generasi ke 3 dan ke 4 dari keluarga Mr. Wong Man Sing. Menu spesial dari restoran ini yang terkenal adalah burung dara panggang dengan ramuan bumbu rahasia yang sudah berusia 108 tahun.

Tak hanya itu, di Fat Siu Lau 3 juga terdapat menu ayam Afrika yang terkenal sangat yummi. Ayam Afrika merupakan ayam panggang yang diberi bumbu Afrikan Chicken, disajikan dengan irisan buah peach, zaitun dan nenas.

Bila Anda ingin citarasa lainnya, mencoba menu Portuguesse Vegetables Soup bisa menjadi pilihan. Portuguesse Vegetables Soup adalah sejenis sayuran yang terdiri dari kentang, kubis dan sayuran hijau dengan bumbu kari yang lebih ringan.

Nah, bila Anda sedang berkunjung ke Macau, Fat Siu Lau 3 Restoran sangat recomended untuk dicoba. Selain restoran bersejarah, cita rasa masakan di sini tak dapat dipungkiri kelezatannya.

Harga yang ditawarkan di restoran inipun cukup terjangkau yakni mulai dari 20 MOP per porsi. Dan restoran ini sangat cocok untuk para petualang kuliner.​

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.30 0 komentar  

ChefVille, Game Memasak Ala Chef Besutan Zynga - Sidomi News” plus 0 info menarik lainnya

Selasa, 07 Agustus 2012

ChefVille, Game Memasak Ala Chef Besutan Zynga - Sidomi News” plus 0 info menarik lainnya


ChefVille, Game Memasak Ala Chef Besutan Zynga - Sidomi News

Posted: 07 Aug 2012 02:39 AM PDT

Zynga Chefville

Meski Zynga baru diterpa badai turunnya pendapatan dan nilai saham serta menghadapi gugatan dari Electronic Arts, hal tersebut tak menyurutkan Zynga untuk memperkenalkan game baru. Game berjudul ChefVille merupakan game memasak ala chef besutan Zynga.

Zynga saat ini sedang menghadapi masa sulit, kehadiran game baru seperti ChefVille ini diharapkan mampu mendongkrak kembali posisi Zynga  agar lebih baik dan menguntungkan.

Permainan ChefVille ini agak mirip dengan permainan memasak lain seperti CafeWorld, dimana permainan tersebut pemain memiliki restoran sendiri.

Seperti yang dilansir dari Mashable (06/08/2012), ChefVille menawarkan model baru yang disebut "Game to Table" yang memungkinkan pemain untuk mendapatkan resep masakan dari dunia nyata untuk bermain.

Saat memainkan game ChefVille ini, bahan masakan adalah kunci dalam memainkan game ini. Layaknya seorang chef, setiap item yang digunakan sebagai bagian dari masakan harus dibuat dari awal, sama seperti memasak di dunia nyata.

Layaknya memasak ala chef di dunia nyata, game ChefVille juga memungkinkan pengguna untuk meminta bantuan tetangga jika pemain tidak memiliki bahan yang diperlukan untuk memasak suatu resep masakan.

Zynga ChefVille ini hadir bersama dengan 200 resep makanan dalam game dan 50 diantaranya adalah resep makanan yang juga ada di dunia nyata dan pemain dapat memasaknya di dunia nyata.

Setiap 5 resep masakan dalam game ChefVille yang berhasil di-unlock oleh pemain, maka secara otomatis pemain akan dikirimi resep masakan ke inbox email berupa resep masakan di dunia nyata dan pengguna dapat mempraktekannya di dapur dunia nyat, menarik bukan?

Selain komponen resep dunia nyata, game ChefVille juga diperluas dengan memungkinkan pemain untuk memperpanjang permainan di luar tembok restoran Pemain dan mendapatkan akses ke bahan-bahan makanan diluar restoran.

Penasaran dengan game Zynga ChefVille? Simak video trailer berikut.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.42 0 komentar  

Dian, mantan guru yang jadi pengusaha kuliner (2) - Kontan” plus 0 info menarik lainnya

Minggu, 05 Agustus 2012

Dian, mantan guru yang jadi pengusaha kuliner (2) - Kontan” plus 0 info menarik lainnya


Dian, mantan guru yang jadi pengusaha kuliner (2) - Kontan

Posted: 05 Aug 2012 12:05 AM PDT

INSPIRASI DIAN PURWANINGTYAS

Sejak kecil, Dian tak pernah punya keinginan menjadi pengusaha. Selepas kuliah, ia sempat menjadi pengajar di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Namun, kariernya tidak lama. Lantaran hobi berburu resep makanan di internet, ia lalu memutuskan terjun ke bisnis kuliner.

Dian Purwaningtyas mengaku tak pernah menyangka bakal terjun ke bisnis kuliner. Apalagi, dia lulusan dari jurusan Biologi di Universitas Brawijaya, Malang.

Selepas kuliah, Dian juga sempat bekerja di sebuah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan jabatan kepala sekolah dan dewan pembuat kurikulum.

Namun, kariernya di dunia pendidikan tidak bertahan lama. Dian hanya betah mengajar beberapa bulan saja di sana dan akhirnya memilih keluar. "Saya merasa tidak satu visi dengan pemilik sekolah dalam prinsip pendidikan anak-anak," jelas wanita kelahiran 1980 ini.

Setelah keluar dari dunia pendidikan, Dian memilih tidak melamar pekerjaan ke tempat lain. Ia justru melanjutkan hobi lamanya saat masih kuliah dulu, yakni menjelajah dunia internet dan mencari hal-hal baru di sana.

Sebagai penyuka kuliner, Dian pun sibuk berburu resep-resep baru di internet. Nah, sebelum menemukan resep masakan khas Meksiko, ia sempat mencoba meramu makanan khas Jepang. Resep itu juga didapat dari internet.

Oleh Dian, resep makanan Jepang itu dimodifikasi sesuai dengan selera lidah orang Indonesia. Untuk mewujudkan idenya ini, ia sempat meminta bantuan mahasiswa tata boga.

Saat itu, tidak kurang dari 39 menu masakan khas Jepang berhasil dimodifikasinya. Ia kemudian mencoba menawarkan menu makanan Jepang itu ke pasar.

"Dan, saya kaget ketika menu-menu hasil modifikasi saya itu ternyata disukai di pasaran," jelas Dian.

Saat itu, bisnis kuliner Jepang ini dikelolanya dengan mengusung konsep kafe. Modalnya, patungan dengan beberapa temannya.

Namun, bisnis ini tidak bertahan lama. Manajemen yang buruk membuat bisnis ini terseok-seok. Selain karena minim pengalaman, usaha ini juga terkendala modal yang minim.

Beruntung, ada orang lain yang mau mengambil alih usaha kafe ini. Dengan terpaksa, ia pun melepaskannya. "Saya sangat kehilangan saat itu," kenang Dian.

Namun, ia tidak mau larut dalam putus asa. Pengalaman itu justru membuatnya semakin semangat untuk terjun ke bisnis kuliner.

Sejak itu, ia kembali sibuk berburu resep makanan di internet. Pilihannya kemudian jatuh ke makanan Meksiko. Selain sesuai selera orang Indonesia, makanan Meksiko juga masih sepi pemain. "Beda dengan masakan kontinental atau American junk food," ujarnya.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini ia tidak mau gagal lagi. Mengusung brand Mr. Tacoz, makanan Meksiko hasil racikannya ternyata diminati pasar. Dari sisi manajemen usaha juga diperkuat. "Saya juga rajin ikut pameran," ujarnya.

(Bersambung)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.28 0 komentar  

Berkat internet, Dian meramu makanan Meksiko (1) - Kontan” plus 0 info menarik lainnya

Jumat, 03 Agustus 2012

Berkat internet, Dian meramu makanan Meksiko (1) - Kontan” plus 0 info menarik lainnya


Berkat internet, Dian meramu makanan Meksiko (1) - Kontan

Posted: 03 Aug 2012 02:56 AM PDT

INSPIRASI DIAN PURWANINGTYAS

Berawal dari hobi berburu resep masakan di internet, Dian Purwaningtyas berhasil meramu makanan khas Meksiko. Ia lalu menawarkan makanan Meksiko itu ke pasar. Mendapat respons positif, omzet Dian kini ratusan juta per bulan.

Membangun usaha bermodalkan hobi dan keyakinan tidaklah mudah. Namun, tidak demikian dengan Dian Purwaningtyas (31), pemilik usaha makanan khas Meksiko dengan brand Mr Tacoz.

Usaha yang berbasis di Malang, Jawa Timur, ini mampu mendulang omzet hingga ratusan juta per bulan. Kemampuannya meramu makanan Meksiko ini diperoleh dari kegemarannya berburu resep masakan dari seluruh dunia. "Saya berburu resep-resep makanan melalui media internet," kata Dian.

Selama ini, Dian memang selalu penasaran dengan sesuatu yang terjadi di dunia luar, terutama dalam hal makanan. Rasa penasaran itu juga yang mendorongnya rajin berburu resep masakan lewat internet.

Di internet, ia kemudian menemukan resep masakan khas Meksiko yang dianggapnya cocok dengan selera masyarakat Indonesia. "Ciri khasnya agak pedas-pedas, cocok dengan lidah masyarakat Indonesia," ujarnya.

Setiap menemukan resep yang menarik, Dian selalu mencoba untuk mempraktikkannya. Begitu juga ketika menemukan resep masakan Meksiko.

Ia pun tertarik untuk belajar meramu masakan dari negara Amerika Latin itu. Dari beberapa kali mencoba, ia lalu berhasil menghidangkan masakan Meksiko yang lezat.

Salah satunya adalah tacoz. Makanan Meksiko ini serupa kebab, yakni sayuran dan daging yang dibalut roti tortila. Bedanya, kulit tortila pada tacoz ada yang krispi. Perpaduan bumbu khas dengan dominasi citarasa nan pedas dan gurih sesuai dengan lidah orang Indonesia.

Lantaran sesuai dengan lidah orang Indonesia, ia yakin peminat tacoz di Indonesia lumayan banyak. Dari situ ide bisnisnya kemudian muncul.

Pada Desember 2007, ia kemudian memberanikan diri untuk mendirikan gerai pertama di Malang. Untuk brand usaha ia memakai nama Mr. Tacoz.

Selain tacoz, ia juga menyediakan menu lain, seperti nacoz, mexico fries alias kentang berbumbu meksiko, dan tacoz burger. Makanan-makanan itu dibanderol mulai Rp 7.500 sampai Rp 15.000 per porsi.

Ia merintis usaha ini hanya dengan modal awal Rp 1,5 juta. Modal yang tak seberapa itu antara lain dipakai untuk membeli gerobak bekas.

Supaya tampak menarik, gerobak bekas itu kemudian dicat kembali. "Lalu saya beri gambar kartun lengkap dengan kumisnya dan tulisan Mr Tacoz," jelasnya.

Di masa awal merintis usaha, Dian rajin mengikuti bazar dan pameran di kampus dan sekolah-sekolah. Berkat usahanya itu, Mr Tacoz mendapat sambutan pasar yang cukup antusias. "Setiap hari, dalam waktu tiga jam sudah ludes terjual," jelas Dian.

Melihat respons pasar yang positif, pada tahun 2009 ia resmi menawarkan kemitraan. Hingga saat ini, Dian sudah memiliki 40 gerai di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Bandung.

Selain konsep booth, gerai-gerai itu juga ada yang mengusung konsep mini kafe. Dari usahanya ini, Dian meraup omzet lebih dari Rp 100 juta per bulan.

Pada tahun 2009, usaha kulinernya ini sempat mendapat penghargaan dari Indonesia Franchise Award (IFA). Saat itu, ia masuk nominasi 10 besar Woman Entrepreneur Franchise Award 2009 dari IFA.

(Bersambung)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.41 0 komentar