Buku Resep Unik, Cara Memasak Serangga - Vivanews” plus 0 info menarik lainnya
Kamis, 19 April 2012
Buku Resep Unik, Cara Memasak Serangga - Vivanews” plus 0 info menarik lainnya |
Buku Resep Unik, Cara Memasak Serangga - Vivanews Posted: 18 Apr 2012 09:04 PM PDT Mufin bertabur cacing (Reuters) VIVAnews - Bila Anda seorang petualang kuliner atau ingin mendapatkan sumber protein alternatif selain daging dan unggas, buku resep masakan yang ditulis seorang juru masak asal Belanda, Henk van Gurp, patut dilirik. Ini salah satu resep yang termuat dalam buku itu: "Panaskan sedikit minyak sayur, goreng belalang. Lalu, tambahkan gula dan masak hingga gula menjadi karamel. Dinginkan dan celupkan belalang dalam coklat. Jangan lupa copot sayapnya dulu, karena bisa menyangkut di gigi. Camilan sore hari siap dihidangkan." Dari bahan masakannya: belalang, ini memang bukan buku resep biasa. Buku Henk van Gurp yang diberi judul Insect Cookbook, adalah buku resep serangga pertama yang terbit di Belanda. Selain belalang celup coklat, juga ada resep mufin ulat tepung, dan cake serangga. Seperti dimuat Radio Nederland, Henk van Gurp, yang selama 20 tahun memakai serangga dalam resepnya, mengaku kebanyakan orang keberatan mengonsumsi serangga, terutama masyarakat Barat. Padahal serangga adalah sumber protein yang bagus. Sementara di Asia, di mana orang terang-terangan makan serangga--bahkan belalang atau jangkrik goreng dijajakan di pinggir jalan--serangga secara diam-diam dipakai dalam produk-produk makanan. Akan tetapi, produsennya lebih suka menyebutnya sebagai "protein hewani" ketimbang dengan jujur menyebut "tepung dari ulat", misalnya. Protein alternatif Apalagi, dengan penduduk dunia diperkirakan mencapai 9 miliar pada tahun 2050, akan sulit untuk memberikan protein yang cukup untuk semua orang, karena tidak akan ada cukup lahan untuk memelihara ternak. Saat ini 70 persen lahan pertanian digunakan untuk produksi ternak. Nilai gizi serangga pun setara dengan daging. Sebaliknya, emisi gas rumah kaca dari produksi serangga adalah 100 kali lebih rendah daripada babi, misalnya. Marcel Dicke, ahli produksi makanan dari Wageningen University, mengatakan perlawanan terbesar terhadap penggunaan serangga sebagai sumber protein mungkin berasal dari negara-negara di mana orang terbiasa makan porsi besar daging. "Aku berharap orang-orang membeli buku resep ini dan mulai memasak serangga di rumahnya," kata dia seperti dimuat Reuters. • VIVAnews | Share : Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini. Kirim Komentar Anda harus Login untuk mengirimkan komentar This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks. |
You are subscribed to email updates from resep masakan - Google Warta To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |