TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

IDP Gagal Bikin Kue Lebaran - Tribunnews” plus 0 info menarik lainnya

Jumat, 10 Agustus 2012

IDP Gagal Bikin Kue Lebaran - Tribunnews” plus 0 info menarik lainnya


IDP Gagal Bikin Kue Lebaran - Tribunnews

Posted: 10 Aug 2012 12:44 AM PDT

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Ferro Maulana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun berstatus seorang artis, penyanyi, Indah Dewi Pertiwi tak canggung terjun ke dapur. Perempuan yang akrab di panggil IDP ini praktek berbagai resep masakan dan kue di dapur.

Kesibukannya di panggung hiburan tak menghalangi IDP ikut heboh di dapur menyiapkan kue lebaran. Beberapa hari yang lalu saat ia tidak terlalu banyak aktivitas, IDP membantu mamanya buat kue lebaran.

Sayang, kue keju dan nastar buatannya kurang maksimal. Rupanya IDP gagal mencetak kue kesukaannya itu karena terlalu banyak meracik telur dalam adonan kuenya.

"Ya cuma bantu mama bikin kue. Sempat gagal sih bikin adonan karena kebanyakan telur," kata IDP, di RCTI, Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumaat (10/8/2012).

Meski gagal, IDP mengaku tak kapok. IDP rupanya menyadari, sebagai seorang perempuan dia wajb terjun langsung ke dapur. Termasuk membuat kue.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.16 0 komentar  

Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal” plus 0 info menarik lainnya

Kamis, 09 Agustus 2012

Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal” plus 0 info menarik lainnya


Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal

Posted: 29 Jul 2012 07:32 PM PDT

Ghiboo.com - Sekilas nampak dari depan bangunan bercat hijau ini seperti bangunan biasa. Namun siapa sangka disinilah Anda bisa merasakan cita rasa masakan yang telah berumur 108 tahun.

Restaurant Fat Siu Lau 3 adalah restaurant yang menyajikan menu barat ala Portugis yang kaya akan rempah-rempah. Restaurant ini pertama kali didirikan tahun 1903 di Trav. Do Matadouro, Macau yang kemudian di relokasi ke Rua da Felicidade.

Tahun 2006, Restaurant Fat Siu Lau 2 didirikan di Lan Kwai Fong, dan tahun 2009 Cafe Fat Siu Lau 3 didirikan di Rua do Regedor 181-185 R/C, Taipa, Macau.

Fat Siu Lau 3 memiliki dekorasi ruangan yang sangat art deco. Di dalam ruangannya ditata seperti restoran Portugis lainnya, dindingnya dipenuhi oleh beragam foto-foto tua.

Saat ini restaurant Fat Siu Lau 3 yang sudah berusia lebih dari 100 tahun dijalankan oleh generasi ke 3 dan ke 4 dari keluarga Mr. Wong Man Sing. Menu spesial dari restoran ini yang terkenal adalah burung dara panggang dengan ramuan bumbu rahasia yang sudah berusia 108 tahun.

Tak hanya itu, di Fat Siu Lau 3 juga terdapat menu ayam Afrika yang terkenal sangat yummi. Ayam Afrika merupakan ayam panggang yang diberi bumbu Afrikan Chicken, disajikan dengan irisan buah peach, zaitun dan nenas.

Bila Anda ingin citarasa lainnya, mencoba menu Portuguesse Vegetables Soup bisa menjadi pilihan. Portuguesse Vegetables Soup adalah sejenis sayuran yang terdiri dari kentang, kubis dan sayuran hijau dengan bumbu kari yang lebih ringan.

Nah, bila Anda sedang berkunjung ke Macau, Fat Siu Lau 3 Restoran sangat recomended untuk dicoba. Selain restoran bersejarah, cita rasa masakan di sini tak dapat dipungkiri kelezatannya.

Harga yang ditawarkan di restoran inipun cukup terjangkau yakni mulai dari 20 MOP per porsi. Dan restoran ini sangat cocok untuk para petualang kuliner.​

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.30 0 komentar  

ChefVille, Game Memasak Ala Chef Besutan Zynga - Sidomi News” plus 0 info menarik lainnya

Selasa, 07 Agustus 2012

ChefVille, Game Memasak Ala Chef Besutan Zynga - Sidomi News” plus 0 info menarik lainnya


ChefVille, Game Memasak Ala Chef Besutan Zynga - Sidomi News

Posted: 07 Aug 2012 02:39 AM PDT

Zynga Chefville

Meski Zynga baru diterpa badai turunnya pendapatan dan nilai saham serta menghadapi gugatan dari Electronic Arts, hal tersebut tak menyurutkan Zynga untuk memperkenalkan game baru. Game berjudul ChefVille merupakan game memasak ala chef besutan Zynga.

Zynga saat ini sedang menghadapi masa sulit, kehadiran game baru seperti ChefVille ini diharapkan mampu mendongkrak kembali posisi Zynga  agar lebih baik dan menguntungkan.

Permainan ChefVille ini agak mirip dengan permainan memasak lain seperti CafeWorld, dimana permainan tersebut pemain memiliki restoran sendiri.

Seperti yang dilansir dari Mashable (06/08/2012), ChefVille menawarkan model baru yang disebut "Game to Table" yang memungkinkan pemain untuk mendapatkan resep masakan dari dunia nyata untuk bermain.

Saat memainkan game ChefVille ini, bahan masakan adalah kunci dalam memainkan game ini. Layaknya seorang chef, setiap item yang digunakan sebagai bagian dari masakan harus dibuat dari awal, sama seperti memasak di dunia nyata.

Layaknya memasak ala chef di dunia nyata, game ChefVille juga memungkinkan pengguna untuk meminta bantuan tetangga jika pemain tidak memiliki bahan yang diperlukan untuk memasak suatu resep masakan.

Zynga ChefVille ini hadir bersama dengan 200 resep makanan dalam game dan 50 diantaranya adalah resep makanan yang juga ada di dunia nyata dan pemain dapat memasaknya di dunia nyata.

Setiap 5 resep masakan dalam game ChefVille yang berhasil di-unlock oleh pemain, maka secara otomatis pemain akan dikirimi resep masakan ke inbox email berupa resep masakan di dunia nyata dan pengguna dapat mempraktekannya di dapur dunia nyat, menarik bukan?

Selain komponen resep dunia nyata, game ChefVille juga diperluas dengan memungkinkan pemain untuk memperpanjang permainan di luar tembok restoran Pemain dan mendapatkan akses ke bahan-bahan makanan diluar restoran.

Penasaran dengan game Zynga ChefVille? Simak video trailer berikut.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.42 0 komentar  

Dian, mantan guru yang jadi pengusaha kuliner (2) - Kontan” plus 0 info menarik lainnya

Minggu, 05 Agustus 2012

Dian, mantan guru yang jadi pengusaha kuliner (2) - Kontan” plus 0 info menarik lainnya


Dian, mantan guru yang jadi pengusaha kuliner (2) - Kontan

Posted: 05 Aug 2012 12:05 AM PDT

INSPIRASI DIAN PURWANINGTYAS

Sejak kecil, Dian tak pernah punya keinginan menjadi pengusaha. Selepas kuliah, ia sempat menjadi pengajar di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Namun, kariernya tidak lama. Lantaran hobi berburu resep makanan di internet, ia lalu memutuskan terjun ke bisnis kuliner.

Dian Purwaningtyas mengaku tak pernah menyangka bakal terjun ke bisnis kuliner. Apalagi, dia lulusan dari jurusan Biologi di Universitas Brawijaya, Malang.

Selepas kuliah, Dian juga sempat bekerja di sebuah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan jabatan kepala sekolah dan dewan pembuat kurikulum.

Namun, kariernya di dunia pendidikan tidak bertahan lama. Dian hanya betah mengajar beberapa bulan saja di sana dan akhirnya memilih keluar. "Saya merasa tidak satu visi dengan pemilik sekolah dalam prinsip pendidikan anak-anak," jelas wanita kelahiran 1980 ini.

Setelah keluar dari dunia pendidikan, Dian memilih tidak melamar pekerjaan ke tempat lain. Ia justru melanjutkan hobi lamanya saat masih kuliah dulu, yakni menjelajah dunia internet dan mencari hal-hal baru di sana.

Sebagai penyuka kuliner, Dian pun sibuk berburu resep-resep baru di internet. Nah, sebelum menemukan resep masakan khas Meksiko, ia sempat mencoba meramu makanan khas Jepang. Resep itu juga didapat dari internet.

Oleh Dian, resep makanan Jepang itu dimodifikasi sesuai dengan selera lidah orang Indonesia. Untuk mewujudkan idenya ini, ia sempat meminta bantuan mahasiswa tata boga.

Saat itu, tidak kurang dari 39 menu masakan khas Jepang berhasil dimodifikasinya. Ia kemudian mencoba menawarkan menu makanan Jepang itu ke pasar.

"Dan, saya kaget ketika menu-menu hasil modifikasi saya itu ternyata disukai di pasaran," jelas Dian.

Saat itu, bisnis kuliner Jepang ini dikelolanya dengan mengusung konsep kafe. Modalnya, patungan dengan beberapa temannya.

Namun, bisnis ini tidak bertahan lama. Manajemen yang buruk membuat bisnis ini terseok-seok. Selain karena minim pengalaman, usaha ini juga terkendala modal yang minim.

Beruntung, ada orang lain yang mau mengambil alih usaha kafe ini. Dengan terpaksa, ia pun melepaskannya. "Saya sangat kehilangan saat itu," kenang Dian.

Namun, ia tidak mau larut dalam putus asa. Pengalaman itu justru membuatnya semakin semangat untuk terjun ke bisnis kuliner.

Sejak itu, ia kembali sibuk berburu resep makanan di internet. Pilihannya kemudian jatuh ke makanan Meksiko. Selain sesuai selera orang Indonesia, makanan Meksiko juga masih sepi pemain. "Beda dengan masakan kontinental atau American junk food," ujarnya.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini ia tidak mau gagal lagi. Mengusung brand Mr. Tacoz, makanan Meksiko hasil racikannya ternyata diminati pasar. Dari sisi manajemen usaha juga diperkuat. "Saya juga rajin ikut pameran," ujarnya.

(Bersambung)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.28 0 komentar  

Berkat internet, Dian meramu makanan Meksiko (1) - Kontan” plus 0 info menarik lainnya

Jumat, 03 Agustus 2012

Berkat internet, Dian meramu makanan Meksiko (1) - Kontan” plus 0 info menarik lainnya


Berkat internet, Dian meramu makanan Meksiko (1) - Kontan

Posted: 03 Aug 2012 02:56 AM PDT

INSPIRASI DIAN PURWANINGTYAS

Berawal dari hobi berburu resep masakan di internet, Dian Purwaningtyas berhasil meramu makanan khas Meksiko. Ia lalu menawarkan makanan Meksiko itu ke pasar. Mendapat respons positif, omzet Dian kini ratusan juta per bulan.

Membangun usaha bermodalkan hobi dan keyakinan tidaklah mudah. Namun, tidak demikian dengan Dian Purwaningtyas (31), pemilik usaha makanan khas Meksiko dengan brand Mr Tacoz.

Usaha yang berbasis di Malang, Jawa Timur, ini mampu mendulang omzet hingga ratusan juta per bulan. Kemampuannya meramu makanan Meksiko ini diperoleh dari kegemarannya berburu resep masakan dari seluruh dunia. "Saya berburu resep-resep makanan melalui media internet," kata Dian.

Selama ini, Dian memang selalu penasaran dengan sesuatu yang terjadi di dunia luar, terutama dalam hal makanan. Rasa penasaran itu juga yang mendorongnya rajin berburu resep masakan lewat internet.

Di internet, ia kemudian menemukan resep masakan khas Meksiko yang dianggapnya cocok dengan selera masyarakat Indonesia. "Ciri khasnya agak pedas-pedas, cocok dengan lidah masyarakat Indonesia," ujarnya.

Setiap menemukan resep yang menarik, Dian selalu mencoba untuk mempraktikkannya. Begitu juga ketika menemukan resep masakan Meksiko.

Ia pun tertarik untuk belajar meramu masakan dari negara Amerika Latin itu. Dari beberapa kali mencoba, ia lalu berhasil menghidangkan masakan Meksiko yang lezat.

Salah satunya adalah tacoz. Makanan Meksiko ini serupa kebab, yakni sayuran dan daging yang dibalut roti tortila. Bedanya, kulit tortila pada tacoz ada yang krispi. Perpaduan bumbu khas dengan dominasi citarasa nan pedas dan gurih sesuai dengan lidah orang Indonesia.

Lantaran sesuai dengan lidah orang Indonesia, ia yakin peminat tacoz di Indonesia lumayan banyak. Dari situ ide bisnisnya kemudian muncul.

Pada Desember 2007, ia kemudian memberanikan diri untuk mendirikan gerai pertama di Malang. Untuk brand usaha ia memakai nama Mr. Tacoz.

Selain tacoz, ia juga menyediakan menu lain, seperti nacoz, mexico fries alias kentang berbumbu meksiko, dan tacoz burger. Makanan-makanan itu dibanderol mulai Rp 7.500 sampai Rp 15.000 per porsi.

Ia merintis usaha ini hanya dengan modal awal Rp 1,5 juta. Modal yang tak seberapa itu antara lain dipakai untuk membeli gerobak bekas.

Supaya tampak menarik, gerobak bekas itu kemudian dicat kembali. "Lalu saya beri gambar kartun lengkap dengan kumisnya dan tulisan Mr Tacoz," jelasnya.

Di masa awal merintis usaha, Dian rajin mengikuti bazar dan pameran di kampus dan sekolah-sekolah. Berkat usahanya itu, Mr Tacoz mendapat sambutan pasar yang cukup antusias. "Setiap hari, dalam waktu tiga jam sudah ludes terjual," jelas Dian.

Melihat respons pasar yang positif, pada tahun 2009 ia resmi menawarkan kemitraan. Hingga saat ini, Dian sudah memiliki 40 gerai di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Bandung.

Selain konsep booth, gerai-gerai itu juga ada yang mengusung konsep mini kafe. Dari usahanya ini, Dian meraup omzet lebih dari Rp 100 juta per bulan.

Pada tahun 2009, usaha kulinernya ini sempat mendapat penghargaan dari Indonesia Franchise Award (IFA). Saat itu, ia masuk nominasi 10 besar Woman Entrepreneur Franchise Award 2009 dari IFA.

(Bersambung)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.41 0 komentar  

Drew Barrymore: Saya Ratu Karbohidrat - KOMPAS.com” plus 0 info menarik lainnya

Selasa, 31 Juli 2012

Drew Barrymore: Saya Ratu Karbohidrat - KOMPAS.com” plus 0 info menarik lainnya


Drew Barrymore: Saya Ratu Karbohidrat - KOMPAS.com

Posted: 31 Jul 2012 03:17 PM PDT

LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Aktris Drew Barrymore (37) harus menambah porsi makan. Selain untuk dirinya, juga demi bayi yang ada dalam kandungannya. Ia suka menghitung asupan makanannya supaya diet sehat tetap berlanjut.

Namun, Barrymore juga mengaku, ia sering mencuri-curi makanan kesukaannya saat di restoran.

"Saya seorang 'ratu' karbohidrat. Saya selalu memesan makaroni dan keju. Saya tak terlalu mementingkan bumbu dalam masakan itu," ungkap Barrymore kepada majalah Food & Wine.

Istri seniman Will Kopelman ini rupanya juga suka menciptakan resep makanan baru. "Saya suka resep masakan baru, yang penting rasanya tetap klasik. Jika saya menemukan rasa yang aneh di piring, saya langsung merasa mual," ujar bintang film Charlie's Angels ini.

Saat berada di rumah, Barrymore berusaha menjalankan dietnya dengan baik. Sup sayur yang dibuatnya sendiri selalu tersedia di lemari es. Salah satu masakan yang sedang dipelajarinya berasal dari Meksiko. Sayang, dia belum berhasil memasaknya dengan baik.

"Siapa yang mau mengajari saya memasak chilaquiles yang enak itu. Saya suka makanan itu karena secara bersamaan terasa basah sekaligus kering. Setiap kali saya memasak chilaquiles, bahkan sudah ditambah saus pedas pun, tetap saja rasanya tidak enak," ujar Barrymore yang diperkirakan melahirkan pada tahun ini.

(People/SIE)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.49 0 komentar  

Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal” plus 1 info menarik lainnya

Senin, 30 Juli 2012

Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal” plus 1 info menarik lainnya


Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal

Posted: 29 Jul 2012 07:32 PM PDT

Ghiboo.com - Sekilas nampak dari depan bangunan bercat hijau ini seperti bangunan biasa. Namun siapa sangka disinilah Anda bisa merasakan cita rasa masakan yang telah berumur 108 tahun.

Restaurant Fat Siu Lau 3 adalah restaurant yang menyajikan menu barat ala Portugis yang kaya akan rempah-rempah. Restaurant ini pertama kali didirikan tahun 1903 di Trav. Do Matadouro, Macau yang kemudian di relokasi ke Rua da Felicidade.

Tahun 2006, Restaurant Fat Siu Lau 2 didirikan di Lan Kwai Fong, dan tahun 2009 Cafe Fat Siu Lau 3 didirikan di Rua do Regedor 181-185 R/C, Taipa, Macau.

Fat Siu Lau 3 memiliki dekorasi ruangan yang sangat art deco. Di dalam ruangannya ditata seperti restoran Portugis lainnya, dindingnya dipenuhi oleh beragam foto-foto tua.

Saat ini restaurant Fat Siu Lau 3 yang sudah berusia lebih dari 100 tahun dijalankan oleh generasi ke 3 dan ke 4 dari keluarga Mr. Wong Man Sing. Menu spesial dari restoran ini yang terkenal adalah burung dara panggang dengan ramuan bumbu rahasia yang sudah berusia 108 tahun.

Tak hanya itu, di Fat Siu Lau 3 juga terdapat menu ayam Afrika yang terkenal sangat yummi. Ayam Afrika merupakan ayam panggang yang diberi bumbu Afrikan Chicken, disajikan dengan irisan buah peach, zaitun dan nenas.

Bila Anda ingin citarasa lainnya, mencoba menu Portuguesse Vegetables Soup bisa menjadi pilihan. Portuguesse Vegetables Soup adalah sejenis sayuran yang terdiri dari kentang, kubis dan sayuran hijau dengan bumbu kari yang lebih ringan.

Nah, bila Anda sedang berkunjung ke Macau, Fat Siu Lau 3 Restoran sangat recomended untuk dicoba. Selain restoran bersejarah, cita rasa masakan di sini tak dapat dipungkiri kelezatannya.

Harga yang ditawarkan di restoran inipun cukup terjangkau yakni mulai dari 20 MOP per porsi. Dan restoran ini sangat cocok untuk para petualang kuliner.​

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

3 Tip Agar Kue Kering Tidak Keras - KOMPAS.com

Posted: 29 Jul 2012 07:36 AM PDT

KOMPAS.com - Jelang lebaran, semua sibuk menyiapkan sajian buat tamu. Kue kering pun menjadi tradisi yang wajib tersedia di rumah. Sebab, lebaran adalah saatnya bersilahturahim, saling mengunjungi sanak saudara hingga kerabat.

Berbagai resep kue kering yang enak pasti bisa Anda dapatkan dari berbagai sumber. Sayangnya, tidak semua resep tersebut bisa menghasillkan kue kering yang sempurna seperti yang Anda inginkan.

"Sebaiknya jangan menelan mentah-mentah semua resep yang dibaca. Resep hanya sekadar panduan, namun hasilnya mengikuti selera Anda," tukas Chef Bara Pattiradjawane kepada Kompas Female, sesaat setelah demo masak Colorful Ramadhan di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (28/7/2012) lalu.

Salah satu masalah yang sering dihadapi ketika membuat kue kering adalah teksturnya yang terlalu keras. Menurut Bara ada beberapa penyebab kue kering ini bisa menjadi keras, antara lain:

1. Pemanggangan terlalu lama
Selain kue jadi lebih cepat gosong, pemanggangan kue yang terlalu lama juga akan membuat kue kering jadi terlalu keras. "Waktu ideal pemanggangan kue kering maksimal 20 menit," tukasnya. Sedangkan tingkat panas yang digunakan berkisar antara 130-170 derajat Celcius. Ia menambahkan bahwa tingkat panas ini tergantung pada jenis dan adonan kue. Semakin cair tekstur adonan (misalnya pada kue sagu keju, semprit dan lain-lain) ini maka temperatur yang dibutuhkan pun semakin tinggi. Sedangkan untuk jenis kue yang mudah dicetak atau dibentuk seperti nastar atau kastengel maka temperaturnya sekitar 130 derajat celcius.

2. Komposisi tidak seimbang
Perhatikan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue kering. Pastikan perbandingan antara bahan-bahan tersebut tepat, terutama tepung dan lemaknya. "Perbandingan yang paling tepat antara tepung dan lemak adalah 2 : 1," jelasnya. Jika tepung terlalu banyak, maka kue akan menjadi keras, dan jika lemak terlalu banyak maka kue akan melebar dan rapuh.

3. Kurang telur
Salah satu penyebab kue menjadi keras adalah karena kurang telur. Di dalam pembuatan kue kering, telur tak hanya berguna untuk mengembangkan kue, tapi berfungsi juga sebagai pengempuk kue.

Editor :

Hesti Pratiwi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.48 0 komentar  

Merasakan Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal” plus 1 info menarik lainnya

Rabu, 25 Juli 2012

Merasakan Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal” plus 1 info menarik lainnya


Merasakan Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun - Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal

Posted: 24 Jul 2012 01:01 AM PDT

[unable to retrieve full-text content]


Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal

Merasakan Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun
Ghiboo.com - The Real Lifestyle and Entertainment Portal
Merasakan Citarasa Resep Masakan Berumur 108 Tahun. Oleh : Ary. Fat Siu Lau 3 Restoran. Foto : Ary. g More Photo. Ghiboo.com - Sekilas nampak dari depan bangunan bercat hijau ini seperti bangunan biasa. Namun siapa sangka disinilah Anda bisa ...

Resep Pancake Swedia Penggugah Selera - Metro TV News

Posted: 24 Jul 2012 09:01 PM PDT

Lifestyle +

Rabu, 25 Juli 2012 10:59 WIB

TAK selamanya masakan dari wilayah Barat sulit dibuat. Tak percaya? Coba saja resep pancake asal Swedia yang menggugah selera. Bahan-bahannya pun mudah dicari, lho.

Bahan-bahan:
- 175 gram tepung terigu
- 225 ml susu cair
- 4 butir telur ayam
- 3 sendok makan gula pasir
- 1/4 sendok teh garam
- Toping sesuai selera. Anda dapat menggunakan cokelat cair, selai stroberi, potongan stroberi, atau whipped cream.

Cara Membuat:
- Kocok tepung terigu, susu cair, telur, gula dan garam hingga tercampur rata.
- Panaskan wajan pancake, tuang adonan hingga membentuk lingkaran, tunggu hingga bagian atas memadat, kemudian balik dan masak hingga semua bagian matang.
- Ulangi proses nomor 2 hingga adonan habis.
- Anda bisa melipat pancake beberapa kali, lalu tuang topping yang Anda suka.
- Bisa juga Anda sajikan dengan menumpuk pancake berbentuk bulat hingga beberapa lapis lalu memberi topping di atasnya.

Nah, sajikan selagi hangat. Hum ,tampaknya cocok buat menu berbuka puasa ya? (resepmasakanku.com/RRN)



This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.44 0 komentar  

Aplikasi Smartphone untuk Anda yang Ingin Belajar Memasak - Detikcom” plus 0 info menarik lainnya

Senin, 23 Juli 2012

Aplikasi Smartphone untuk Anda yang Ingin Belajar Memasak - Detikcom” plus 0 info menarik lainnya


Aplikasi Smartphone untuk Anda yang Ingin Belajar Memasak - Detikcom

Posted: 26 Jun 2012 08:08 PM PDT

[unable to retrieve full-text content]


Detikcom

Aplikasi Smartphone untuk Anda yang Ingin Belajar Memasak
Detikcom
Selain game, saat ini cukup banyak permintaan untuk aplikasi yang menyediakan resep-resep masakan. Tidak hanya para ibu yang menggunakanya, namun banyak dari pria dan wanita lajang yang meng-download aplikasi tersebut di smartphone mereka.

and more »

Diposting oleh Rakhma di 15.17 0 komentar  

Rendang Ternyata Bukan Nama Masakan - KOMPAS.com” plus 0 info menarik lainnya

Sabtu, 21 Juli 2012

Rendang Ternyata Bukan Nama Masakan - KOMPAS.com” plus 0 info menarik lainnya


Rendang Ternyata Bukan Nama Masakan - KOMPAS.com

Posted: 20 Jul 2012 01:31 AM PDT

KOMPAS.com - Setelah meluncurkan buku berisi kisah perjalanannya menelusuri asal-usul rendang di Sumatera Barat, Rendang Traveler, Reno Andam Sari tidak berhenti memperkenalkan rendang sebagai salah satu hidangan khas Indonesia. Apalagi sejak rendang terpilih sebagai makanan terlezat di dunia berdasarkan jajak pendapat dari CNNgo.com beberapa waktu lalu, orang Indonesia sebenarnya semakin mengapresiasi hidangan khas Indonesia. Hal ini menjadi kesempatan baik untuk terus melestarikan khasanah kuliner Indonesia.

Saat tampil sebagai pembicara dalam acara bincang-bincang seputar rendang, pengusaha Rendang Uni Farah ini selalu mengangkat tema "How Rendang Are You?". Sebab, menurutnya pengetahuan kita mengenai rendang memang belum begitu banyak. Buku yang mengulas tentang rendang bisa dibilang tidak ada. Ketika bicara buku tentang rendang, pasti yang tersedia adalah buku resep. Padahal rendang bukan sekadar resep masakan, tetapi juga merupakan salah satu warisan budaya yang sarat makna sosial budaya.

Salah satu yang belum banyak diketahui orang, misalnya, bahwa rendang bukanlah nama masakan. "Ada seorang chef yang bilang bahwa rendang itu teknik mengawetkan. Tapi, jadi awet itu sebenarnya bonusnya. Rendang itu sebenarnya teknik memasak, seperti halnya tumis, atau oseng-oseng, itu kan sebenarnya cara memasak," papar Reno, saat bincang-bincang di Rumah Inspirasi Martha Stewart Living di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Rendang adalah teknik memasak dengan cara mengaduk terus-menerus dalam waktu lama, sampai menjadi kering. Warnanya pun menjadi coklat kehitaman. "Tetapi bahwa sekarang rendang disebut sebagai nama makanan, itu sah saja," katanya lagi.

Proses merendang, menurut Reno bisa sampai dua hari. Bila adonan santan dan bumbu yang diaduk belum sampai kering, dan baru menghasilkan kuah kental yang kecoklatan, itu belum bisa disebut rendang, melainkan kalio. Kalio bisa disebut sebagai proses menuju rendang.

Saat memasak rendang, lulusan jurusan desain grafis Universitas Trisakti ini selalu memakai kayu bakar. Memasak menggunakan kompor membuat pembakaran hanya terjadi di sekitar lingkaran pembakarnya. Sedangkan jika menggunakan kayu bakar, api bisa diatur ke segala arah dengan memindahkan kayu bakarnya. Jika api kurang besar, kayu bisa ditambahkan lagi. Dengan demikian, tingkat kematangannya lebih merata.

Meskipun begitu, memasak dengan kompor tentu tidak dilarang. "Soal rasa itu masalah selera. Hanya saja, kalau dengan kayu bakar, aroma bakarannya lebih tercium," katanya.

Rendang, seperti juga hidangan khas Minang lainnya, mengandung kolesterol tinggi karena menggunakan santan yang kental. Apalagi, masakan Minang juga banyak menggunakan bahan-bahan seperti tunjang atau kikil. Oleh sebab itu, masakan Minang selalu disajikan dengan mentimun. Mentimun ini fungsinya untuk menurunkan kadar kolesterolnya. Maka, saat menikmati rendang, lahap juga mentimunnya! 

Editor :

Dini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.17 0 komentar  

Nikmatnya Nasi Bungkus Si-Pentje di Belanda! - KOMPAS.com” plus 1 info menarik lainnya

Kamis, 19 Juli 2012

Nikmatnya Nasi Bungkus Si-Pentje di Belanda! - KOMPAS.com” plus 1 info menarik lainnya


Nikmatnya Nasi Bungkus Si-Pentje di Belanda! - KOMPAS.com

Posted: 18 Jul 2012 10:56 PM PDT

KOMPAS.com - Nasi bungkus dengan daun pisang di Indonesia bukan sesuatu yang istimewa, bisa didapat dengan mudah hampir di seluruh wilayah Nusantara dan umumnya murah harganya. Berbeda dengan di negara-negara barat yang tidak tumbuh pohon pisang, tentu menjadi sesuatu yang sangat berharga dan juga mahal.

Saya membuat makanan dengan resep asli Indonesia dan bukan resep Indo. Resepnya saya dapat dari oma-oma asal Indonesia.

-- Ventje

Negeri Kincir Angin, Belanda terdapat kurang lebih 2.500 restoran atau toko, warung, kedai yang menjajakan makanan Indonesia. Namun untuk mendapatkan nasi dibungkus daun pisang tidak mudah. Kalaupun ada yang menggunakan daun pisang, itu hanya sebagai alas piring jika makan di restoran Indonesia.

Ternyata ada salah satu toko di Den Haag yang menjual nasi bungkus daun pisang dan sudah menjadi menu istimewa serta populer bagi pelanggannya, yaitu Toko Si-Pentje. Toko yang menjual berbagai makanan Indonesia untuk dibawah pulang (take away) dan juga menyediakan pesanan makanan (catering).

Nasi bungkus dari Toko Si-Pentje menjadi yang populer dan laris manis, tidak hanya karena dibungkus daun pisang tapi juga karena rasanya yang tetap menjaga resep aslinya. Warga Belanda mulai mengenal istimewanya nasi bungkus Si-Pentje ketika pemilik Toko Si-Pentje beberapa tahun yang lalu berpartisipasi di pasar malam Indonesia terbesar di Eropa khususnya Belanda yaitu Pasar Malam Tong Tong yang sebelumnya bernama Pasar Malam Besar.

Selama mengikuti pasar malam tersebut, stand makanan Toko Si-Pentje selalu mendapatkan penghargaan kuliner bagi peserta stand makanan Indonesia yang disebut De Zilveren Rijstlepel. Pada tahun 2001 dan 2002 memperoleh penghargaan tertinggi sebagai kuliner yang terbaik untuk jenis makanan Nasi Bungkus dan Sate Kambing.

Saat mengikuti pameran, pengunjung stand makanan yang pemiliknya bernama Ventje ini pernah mencapai kurang lebih 15 ribu orang selama 6 (enam) hari, tentunya pengunjung sampai harus mengantre.

"Kami harus menyediakan waktu khusus bagi pembeli yang tidak terlayani saat pameran," ungkap Ella, istri Ventje, sambil mengamati para pengunjung toko melalui layar monitor khusus (CCTV) dan sesekali menerima pesanan makanan per-telepon dari ruang kerjanya. Pelanggan bisa melihat menunya dari website www.tokosi-pentje.nl dan memesan melalui email.

Toko Si-Pentje sudah berdiri sejak tahun 1983 sebagai toko makanan Indonesia milik keluarga yang awalnya bernama Toko dan Restoran Bunga Mas. Toko makanan ini sekarang dimiliki oleh Marcel Rene Pallencaoe yang lebih dikenal dengan panggilan Ventje. Pria kelahiran Bandung 63 tahun lalu bermigrasi bersama orang tuanya ke Belanda pada tahun 1966 dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Perkapalan Belanda. Pria berperawakan tinggi yang selalu ceria ini pada awalnya bekerja di kapal dan beralih profesi bekerja di toko makanan milik keluarga. Sejak tahun 1998, Ventje yang mengelola toko makanan keluarganya bersama istri, Ella Wijnberg yang juga keturunan Indonesia.

Nasi Bungkus menjadi andalan di toko yang berukuran tidak terlalu besar tapi tertata sangat apik dan bersih dengan hiasan bernuansa Indonesia. Bahkan di atas dinding terlihat lambang negara RI, Garuda yang langsung bisa dilihat pengunjung saat memasuki ruang toko.

Pembeli bisa memilih makanan dari kurang lebih 50 menu makanan Indonesia yang tersaji di balik kaca atau di daftar menu, seperti aneka nasi goreng, nasi goreng jawa, bakmi goreng, bakmi goreng jawa, nasi kuning, lontong, nasi uduk, gado-gado, rijstafel, masakan sayur, daging , ayam dan ikan untuk dibawa pulang. Makanannya semua dibuat dengan resep aslinya dari Jawa dan Sumatera.

"Saya membuat makanan dengan resep asli Indonesia dan bukan resep Indo (Indische resep), resepnya saya dapat dari para oma-oma asal Indonesia. Oleh karena itu saya sudah berencana untuk membuat suatu buku resep makanan yang bisa digunakan oleh orang Belanda, resep makanan asli Indonesia," kata Ventje yang selalu berpakaian khas koki saat berada di tokonya dan masih fasih menggunakan bahasa Indonesia.

Di Toko Si-Pentje tersedia juga aneka kue basah khas Indonesia dan juga bahan-bahan makanan atau bumbu Indonesia yang kebanyakan buatan Belanda. Pembeli diperbolehkan makan langsung di toko yang hanya menyediakan 2 meja kecil untuk 6 orang dengan penyajian yang sederhana, wadah plastik dan bukan piring atau gelas seperti di restoran.

Jenis toko Si-Pentje bukan tempat makan (restoran) yang menurut peraturan Belanda harus menyediakan kamar kecil (WC) khusus buat pembeli dan ruang makan yang lebih besar. Satu hal yang menarik, restoran atau toko yang menjual makanan di Belanda juga tidak diperkenankan membawa binatang peliharaan karena alasan kebersihan makanan.

Pengunjung Toko Si-Pentje dilihat dari fisiknya sebagian besar warga asli Belanda yang sudah pelanggan tetap sebagaimana diungkapkan oleh Ventje dan terlihat diantara mereka sudah saling mengenal. Sehari rata-rata 50 pengunjung dan umumnya memesan nasi bungkus yang terdiri dari nasi putih, daging rendang, sambal goreng telur, acar masak, balado tempe yang dibungkus dengan daun pisang. Daun pisang sebelum dipakai dipanaskan satu persatu diatas api agar daun lebih lunak.

Ventje tidak hanya sebagai pemilik tapi juga yang memasak (chef atau koki) khususnya makanan andalan tokonya, termasuk membungkus dengan daun pisang sehingga nasi bungkus terlihat menarik. Tidak mengherankan nasi bungkusnya sangat diminati warga Belanda khususnya yang tinggal di sekitar toko yang letaknya tidak jauh dari kawasan pemukiman yang prestisius dan tidak jauh dari istana Kerajaan Belanda serta Kedutaan Besar RI. Pihak Kedubes juga sering memesan makanan catering dari toko milik Ventje.

Bahkan beberapa keluarga dan pekerja istana serta orang ternama di Belanda juga menjadi pelanggan Toko Si-Pentje. Ventje saat memasak dibantu anak dan istrinya, sedangkan dua pegawai yang juga masih keluarganya melayani langsung para pengunjung. Pengunjungnya tidak hanya dari Den Haag tapi juga dari kota lain yang sengaja mampir di tokonya terutama saat akhir pekan.

Menyajikan nasi bungkus dengan daun pisang nampaknya hanya dilakukan oleh Toko Si-Pentje karena daun pisang harus didatangkan dari Thailand yang kualitasnya lebih bagus daripada Indonesia sehingga harganya lebih mahal.

"Menyajikan makanan yang dibungkus dengan daun pisang akan memberikan aroma dan rasa yang khas Indonesia serta menjaga rasa makanannya tetap awet," kata Ventje disela-sela membungkus nasi pesanan pelanggannya dengan sangat trampil.

Selanjutnya dijelaskan bahwa menikmati nasi bungkus mengingatkan mereka akan Indonesia atau semacam nostalgia bagi yang pernah berada di Indonesia. Untuk lebih mengikat kenangan atau nostalgia dengan Indonesia, maka dirasa perlu rasa makanannya itu tetap seperti rasa aslinya di Indonesia.

Umumnya orang Belanda tidak menyukai makanan yang pedas, tapi untuk daging rendangnya dibuat tetap pedas akhirnya malah disukai orang Belanda. Pengunjungnya menyukai keaslian rasa pedasnya karena terasa lain dari makanan mereka sehari-harinya atau makanan Indonesia di tempat lain yang rasanya sudah disesuaikan dengan selera umum orang Belanda.

Oleh karena itu Ventje menggunakan tag-line (slogan) untuk tokonya, "Traditionele Indonesische Keuken" (Masakan Tradisional Indonesia). Masakannya juga halal sebagaimana simbol halal tercantum di brosur dan websitenya. Tentunya ini cukup menarik bagi warga negara Indonesia yang menetap atau berkunjung ke Belanda dan rindu makanan Indonesia serta makan dengan daun pisang.

Nasi bungkus yang dimakan beberapa jam kemudian setelah dipanaskan dengan daun pisangnya memang masih terasa nikmatnya karena aroma daun pisang yang menyatu dengan makanan. Lauk nasi bungkus bisa juga sesuai permintaan pembeli seperti dengan udang atau ikan bahkan bisa juga untuk yang hanya makan sayur (vegetarian).

Roy, seorang pengunjung pria muda asli Belanda yang pernah sekali berlibur ke Indonesia berkomentar, "Ik had nog nooit de originele Indonesische keuken geproefd hier (saya belum pernah merasakan makanan Indonesia asli disini). Wat een aangename verrasing krijgt ik hier in de toko van Ventje (suatu kejutan bagi saya menemukannya di toko milik Ventje). Echt lekker en heerlijk hoor eten de nasi bungkus met pisang bladeren!" (sungguh enak dan nikmat makan nasi bungkus daun pisang!).

Makanan andalan lainnya yang dimasak saat ada yang memesan adalah sate kambing. Rasanya juga istimewa karena daging kambingnya empuk dan besar dengan bumbu kecap yang dicampur saus kacang, cabe rawit dan bawang, bagaikan menikmati sate kambing yang terkenal di Jakarta.

Makanan yang juga favorit adalah tahu telor yang dimasak dengan resep Indische (campuran Indonesia dan Belanda), tahu dan telur dicampur jadi satu kemudian digoreng dan disajikan dengan tauge.

Harga makanan Toko Si-Pentje relatif sama dengan harga di toko makanan lainnya bahkan bisa dikatakan lebih murah karena disajikan dengan daun pisang. Harga nasi bungkus yang ukurannya cukup besar, dua kali porsi nasi bungkus di Indonesia dijual seharga 10,5 Euro untuk yang lauknya dengan daging rendang, sedangkan dengan ikan atau udang dijual seharga 11,5 Euro. Di Belanda harga daging lebih murah daripada udang dan ikan. Ventje lebih mementingkan menjaga kualitas makanan yang tetap dengan rasa asli Indonesia karena itu yang dicari pelanggannya.

Sukses yang dicapai Toko Si-Pentje dalam memperkenalkan makanan dengan resep asli Indonesia dan kemasan traditional merupakan suatu promosi bagi Indonesia khususnya untuk kuliner Indonesia go international. Seyogianya tradisi membungkus makanan khususnya nasi bungkus dengan daun pisang di Indonesia bisa tetap dipertahankan juga, selain lebih sehat, murah dan makanan menjadi lebih enak serta nikmat untuk dimakan. Jadi bukan hanya orang di Belanda yang bisa mengatakan nikmatnya makanan dibungkus daun pisang... (Janine Helga  Groeneveld Warokka)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Temukan, 1500 Resep Makanan Sehat - KOMPAS.com

Posted: 22 Jun 2012 04:26 AM PDT

KOMPAS.com - Bayangkan, berapa banyak resep makanan yang sudah tercipta dari tangan seorang pakar kulinologi, setelah 11 tahun menangani bidang tersebut? Bagi Hindah Muaris, jumlahnya kurang lebih 1.500 resep. Itu pun setelah melalui proses panjang penyeleksian dari sekian banyak koleksinya, sehingga akhirnya terkumpul resep-resep terbaik.

Kumpulan resep makanan Sarjana Teknologi Pangan dan Gizi ini dirangkum dalam buku berjudul 1500 Resep Makanan Sehat Segala Usia. Buku setebal 1.542 halaman ini dikemas cantik menggunakan hard cover, sehingga cocok untuk Anda yang memang benar-benar hobi memasak.

Mengapa ada embel-embel "sehat" dalam judul bukunya, tak lain karena konsultan di berbagai industri makanan dan minuman ini memang selalu menyertakan kandungan gizi dalam resepnya. Variasi resepnya sungguh luar biasa. Ia membuat resep untuk makanan sehari-hari, untuk keperluan tumbuh-kembang anak, juga untuk orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, resep-resep untuk Anda yang sedang berdiet, hamil, menyusui, radang tenggorokan, sembelit, diabetes, kolesterol tinggi, dan lain sebagainya. Ada pula resep yang dipilah menurut cara pengolahannya, misalnya serba kukus, panggang, hot plate, slow cooking, dan lain-lain.

Anda yang kebetulan pernah mendapatkan resepnya di tabloid Nakita, majalah Prevention Indonesia, majalah Sekar, atau Kompas Female, tentu menyadari bahwa Hindah amat cekatan menciptakan resep-resep baru yang lezat dan praktis untuk disiapkan. Anda yang tak punya banyak waktu untuk memasak, bisa memilih aneka hidangan tumisan, sajian yang kandungan nutrisinya lengkap dalam satu pinggan, bahkan mengolah makanan sisa menjadi hidangan baru.

Kebanyakan resepnya menggunakan bahan-bahan lokal, namun diolah dengan teknik memasak khusus untuk menciptakan cita rasa yang mampu menggoda anak yang mengidap picky eater sekalipun. Sayuran diolahnya dengan sedemikian rupa sehingga tampak menggiurkan untuk yang membenci sayur sekalipun. Hasilnya adalah resep-resep sayuran yang dipanggang, seperti Brokoli Cheesy, Tempura Kacang Panjang, atau Sayur Campur Panggang.

Wanita kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 17 Februari 1961, ini juga banyak membagikan resep secara tematis. Ada resep dengan tema perayaan keagamaan, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal, atau Paskah. Ada pula resep hidangan Imlek, tahun baru, arisan, ulang tahun...Pendeknya, apa saja bisa Anda dapatkan di sini, baik hidangan lokal maupun internasional.

Hindah menguraikan resepnya dalam langkah-langkah yang sederhana, dan mudah diikuti oleh pemasak pemula sekalipun. Toh, dengan begitu banyak resep yang ditawarkan, Anda bisa memilih resep yang tingkat kesulitannya sesuai kemampuan Anda, bukan? Selain membeberkan cara membuatnya, buku ini juga dilengkapi trik-trik khusus dalam proses pengolahan makanan, supaya rasa dan penampilannya tetap menggugah selera.

Editor :

Dini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.20 0 komentar  

Resep Masakan : Nasi Goreng Udang - Sidomi News” plus 0 info menarik lainnya

Rabu, 18 Juli 2012

Resep Masakan : Nasi Goreng Udang - Sidomi News” plus 0 info menarik lainnya


Resep Masakan : Nasi Goreng Udang - Sidomi News

Posted: 23 Jun 2012 03:08 AM PDT

nasi goreng udang

Nasi goreng adalah salah satu jenis kuliner yang bahan pendukungnya bisa dikreasikan dengan berbagai variasi sesuai selera. Salah satu variasi bahan yang akan membuat nasi goreng jadi bertambah nikmat adalah udang.

Rasanya yang kenyal, gurih dan wangi serta kandungan proteinnya yang tinggi membuat nasi goreng makin kaya gizi dan juga lezat. Tertarik untuk membuat sendiri nasi goreng udang? Berikut ini adalah resep sederhananya;

350 gram nasi putih, 100 gram udang ukuran sedang, 50 gr jamur kancing, 2 siung bawang merah, 2 siung bawang putih, 1 batang daun bawang iris tipis, 1 sdm kecap manis, 1 sdm minyak zaitun atau minyak goreng, merica bubuk secukupnya, garam secukupnya.

Tumis bawang merah dan bawang putih yang sudah dihaluskan hingga wangi. Masukkan udang, aduk hingga setengah matang, lalu masukan jamur kancing yang sudah diiris.

Masukkan daun bawang, aduk hingga sedikit layu, lalu masukkan nasi, garam, merica, kecap manis, aduk hingga rata dan matang.

Angkat, dan santap hangat-hangat.

Sumber minuterice

Baca ini juga

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Diposting oleh Rakhma di 15.41 0 komentar