TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Sayur pepaya muda - Okezone” plus 0 info menarik lainnya

Selasa, 31 Agustus 2010

Sayur pepaya muda - Okezone” plus 0 info menarik lainnya


Sayur pepaya muda - Okezone

Posted: 25 Aug 2010 04:21 AM PDT

RESEP masakan khas Indonesia begitu banyak ragamnya. Salah satunya, sayur pepaya muda. Dengan rasa yang lebih renyah dan kuah yang gurih, sayur pepaya muda pas disandingkan dengan lontong maupun nasi dan lauk pauknya.

Bahan:

½ bh pepaya muda (½ kg), potong-potong, iris menyerong 1 ½ cm
100 gr tetelan daging sapi, rebus hingga lunak, sisa kaldu 1000 cc
1 btg serai, memarkan
3 lbr daun salam
Bawang goreng untuk taburan
Garam dan gula pasir sesuai selera

Dihaluskan:

6 bh bawang merah
3 siung bawang putih
5 bh cabai merah
10 bh cabai rawit
1 sdm lengkuas cincang
1 sdt kencur cincang
1 ½ sdt kunyit cincang
1 sdt ketumbar sangrai
½ sdt terasi
½ sdt merica bulat

Cara Membuat:

1. Tumis bumbu halus, daun salam dan serai dengan 3-5 sdm minyak goreng sampai agak kering dan harum, masukkan pepaya, aduk hingga layu.
2. Masukkan ke dalam kaldu yang mendidih, beri garam dan merica, kecilkan api, masak hingga matang.
3. Hidangkan dengan taburan bawang goreng.

(Resep disarikan dari Menu Sehari-Hari oleh Yasaboga)(nsa)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Diposting oleh Rakhma di 15.24 0 komentar  

Adu Lezat Hidangan Testis Tingkat Dunia - Vivanews” plus 0 info menarik lainnya

Senin, 30 Agustus 2010

Adu Lezat Hidangan Testis Tingkat Dunia - Vivanews” plus 0 info menarik lainnya


Adu Lezat Hidangan Testis Tingkat Dunia - Vivanews

Posted: 30 Aug 2010 12:47 AM PDT

Sorry, Readability was unable to parse this page for content.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Diposting oleh Rakhma di 15.24 0 komentar  

Resep Masakan Tahu Mangkok - Inilah.com” plus 0 info menarik lainnya

Minggu, 29 Agustus 2010

Resep Masakan Tahu Mangkok - Inilah.com” plus 0 info menarik lainnya


Resep Masakan Tahu Mangkok - Inilah.com

Posted: 29 Aug 2010 10:12 AM PDT

Resep Masakan Tahu Mangkok
(IST)

BOSAN dengan sapo tahu atau tahu goreng kipas? Saatnya mencoba tahu mangkok. Cara membuatnya pun praktis.

Bahan-bahan:

- 4 buah tahu

- 3 buah wortel (dipotong kotak-kotak)

- 1 butir telur

- daun pre secukupya (potong-potong)

- 1 bungkus royco

Bumbu halus:

- 1/2 sendok teh merica

- 5 siung bawang putih

- 1 sendok teh garam

- 1 sendok teh gula

Cara Membuat:

- Haluskan tahu

- Masukkan garam dan telur aduk sampai rata lalu diamkan

- Tumis bumbu halus, lalu masukkan wortel dan daun pre aduk sampai matang

- Kasih Royco secukupnya, angkat dan dinginkan

- Letakkan 1 sendok makan adonan tahu pada mangkok plastik, lalu isi dengan adonan wortel dan ditutup lagi dengan adonan tahu,lalu kukus.

- Setelah matang angkat,lepaskan dari cetakan,diamkan sebentar, lalu digoreng.

- Disajikan dengan saos cabe/cabe rawit. [mor]

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://M.inilah.com via ponsel dan Blackberry !

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Diposting oleh Rakhma di 15.01 0 komentar  

Jadikan THR Lebih Bermakna! - Harian Global” plus 0 info menarik lainnya

Sabtu, 28 Agustus 2010

Jadikan THR Lebih Bermakna! - Harian Global” plus 0 info menarik lainnya


Jadikan THR Lebih Bermakna! - Harian Global

Posted: 27 Aug 2010 06:56 PM PDT

Sorry, Readability was unable to parse this page for content.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Diposting oleh Rakhma di 15.15 0 komentar  

TIPS! - Cara Memasak bagi Pemula - Harian Global” plus 2 info menarik lainnya

Kamis, 26 Agustus 2010

TIPS! - Cara Memasak bagi Pemula - Harian Global” plus 2 info menarik lainnya


TIPS! - Cara Memasak bagi Pemula - Harian Global

Posted: 25 Aug 2010 09:20 PM PDT

Sorry, Readability was unable to parse this page for content.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Sayur pepaya muda - Okezone

Posted: 25 Aug 2010 04:21 AM PDT

RESEP masakan khas Indonesia begitu banyak ragamnya. Salah satunya, sayur pepaya muda. Dengan rasa yang lebih renyah dan kuah yang gurih, sayur pepaya muda pas disandingkan dengan lontong maupun nasi dan lauk pauknya.

Bahan:

½ bh pepaya muda (½ kg), potong-potong, iris menyerong 1 ½ cm
100 gr tetelan daging sapi, rebus hingga lunak, sisa kaldu 1000 cc
1 btg serai, memarkan
3 lbr daun salam
Bawang goreng untuk taburan
Garam dan gula pasir sesuai selera

Dihaluskan:

6 bh bawang merah
3 siung bawang putih
5 bh cabai merah
10 bh cabai rawit
1 sdm lengkuas cincang
1 sdt kencur cincang
1 ½ sdt kunyit cincang
1 sdt ketumbar sangrai
½ sdt terasi
½ sdt merica bulat

Cara Membuat:

1. Tumis bumbu halus, daun salam dan serai dengan 3-5 sdm minyak goreng sampai agak kering dan harum, masukkan pepaya, aduk hingga layu.
2. Masukkan ke dalam kaldu yang mendidih, beri garam dan merica, kecilkan api, masak hingga matang.
3. Hidangkan dengan taburan bawang goreng.

(Resep disarikan dari Menu Sehari-Hari oleh Yasaboga)(nsa)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Agar Panci dan Wajan Tahan Lama - KOMPAS.com

Posted: 25 Aug 2010 02:08 AM PDT

KOMPAS.com - Beda bahan baku, beda cara rawatnya. Panci dan wajan bisa terbuat dari stainless steel atau antilengket. Rawatlah panci dan wajan Anda dengan benar agar tahan lebih lama dan bisa digunakan setiap kali dibutuhkan. Berikut cara rawatnya.

Aturan Umum
Ketika menggunakan panci dan wajan (dari bahan apa pun), pastikan api yang digunakan cukup rendah untuk mencegah api kencang yang menjilat kuat merusak sisi-sisi panci dan wajan. Jika resep masakan yang Anda ingin buat membutuhkan panas api cukup tinggi, pastikan luas penampang bagian bawah panci dan wajan cukup besar untuk menahan api yang besar.

Jangan biarkan panci dan wajan dalam keadaan kotor semalaman. Setiap kali usai digunakan, tunggulah hingga dingin, lalu cuci bagian dalam dan luarnya. Upayakan untuk menyimpan panci dan wajan dalam keadaan digantung, jangan ditumpuk-tumpuk, karena akan menambah risiko kerusakan (tergesek atau tergores).

Stainless Steel
Amat tidak sedap dipandang dan sakit rasanya melihat barang-barang memasak yang mahal dan bagus tergores. Mungkin seperti itu rasa yang dirasa suami ketika mendapati mobilnya tergores. Untuk menghindari hal ini jangan gunakan pembersih yang sifatnya abrasif seperti abu gosok atau alat pencuci yang terbuat dari kawat besi. Coba gunakan net dari nylon dan pembersih yang lembut.

Jika Anda berhadapan dengan kotoran yang amat sulit dibersihkan, seperti makanan gosong, coba rendam panci atau wajan dengan air sabun yang hangat selama sejam, kemudian rebus air menggunakan panci tersebut selama 15 menit. Setelah airnya dingin, gunakan sabut dari nylon untuk mengangkat residunya. Ulangi jika diperlukan.

Antilengket
Panci atau wajan antilengket adalah alat yang sangat menyenangkan untuk digunakan memasak. Namun, alat ini juga cukup rentang kerusakan. Untuk melindungi panci atau wajan antilengket ini, upayakan untuk tidak menggunakan alat masak yang terbuat dari logam, hanya gunakan yang terbuat dari kayu, silikon, karet, atau plastik. Untuk memperlama usia kegunaan alat masak ini, Anda bisa oleskan minyak sayur tipis-tipis setiap kali usai dicuci. Jika panci atau wajan Anda terkena noda, rebuslah satu cangkir air bersama 1,5 cangkir cairan pemutih, dan dua sendok makan baking soda selama 5 menit sebelum dicuci.


NAD

Editor: Nadia Felicia

Sumber: Divine Caroline

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Diposting oleh Rakhma di 15.11 0 komentar  

resep masakan - Google Warta

Rabu, 25 Agustus 2010

resep masakan - Google Warta


Ramadhan di Perancis - KOMPAS.com

Posted: 16 Aug 2010 02:34 AM PDT

KOMPAS.com - Sehari sebelum menyambut bulan ramadhan, kami sekeluarga baru kembali dari liburan di musim panas, persediaan makanan habis tentunya, karena memang sengaja kami kosongkan sebelum berangkat berlibur agar tak ada istilah basi atau kadaluwarsa.

Alhamdulillah, saya dan putri saya senang juga karena supermarket besar ini mau berpartisipasi merayakan Ramadhan.

Sore hari pun kami sekeluarga pergi berbelanja ke supermarket besar langganan kami. Betapa kagetnya kami ketika memasuki supermarket. Mata kami langsung terbentur dengan papan-papan besar bergelantungan dengan tulisan Ramadhan dan Fiesta Ramadhan!

Lebih kaget lagi saat melihat satu tempat di sediakan dalam supermarket itu hanya khusus untuk kaum muslim. Berbagai makanan halal disediakan, dari mulai makanan basah hingga kering. Lauk pauk dengan tulisan halal begitu banyak tersedia. Berbagai peralatan masak ala Maroko juga tersedia dan terpajang. Kue-kue khas Timur Tengah yang manisnya bagaikan gula tertata manis mengundang selera.

Tapi yang paling membuat kami tercengang adalah, tersedianya beberapa rak yang diisi dengan bermacam buku keagamaan hingga resep masakan dari beberapa negara muslim. Bahkan Alquran pun ikut terpajang dalam rak buku tersebut.

Mengenai persediaan makanan halal di berbagai supermarket bukanlah hal yang baru, sudah lebih dari 4 tahun supermarket besar menyediakan produk makanan bagi muslimin. Namun maraknya menyambut Ramadhan hingga tersedianya satu tempat besar khusus bagi kami para muslimin tentu saja menghibur hati.

Bagi kami hal ini merupakan kemajuan dari bangsa Perancis terhadap penghormatan kepada para pemeluk agama. Entah mungkin bagi para pengusaha itu sendiri yang mungkin hanya melihat dari segi ekonominya saja, tapi tak ada masalah bagi saya. Apa pun motivasi mereka, saya hargai benar adanya kesadaran dari para pengusaha Perancis menyadari jika penduduk mereka memiliki agama dan keturunan yang berlainan.

Beberapa muslimin nampaknya ikut terkejut melihat konter Ramadhan yang cukup besar itu. Saya dekati seorang ibu dan putrinya yang mengenakan jilbab yang sedang asyik melihat-lihat buku masakan dari Timur Tengah.

"Maaf madame, boleh saya bertanya sedikit mengenai konter Ramadhan ini?" tanya saya kepada mereka.

"Tentu saja, tapi saya juga datang ke supermarket ini, mungkin anda bisa menanyakan langsung kepada pegawai setempat bila ingin tahu mengenai produk mereka," jawab ibu tersebut.

"Ohhh saya bukan mau menanyakan masalah produk," saya menjawab.

Akhirnya saya keluarkan kartu pers saya dan sedikit menerangkan bila saya sering menulis artikel untuk koran di Indonesia.

Wanita asal Maroko itu langsung senang ketika mengetahui saya ini dari Indonesia yang baginya adalah negara muslim terindah yang selalu ingin dikunjunginya. Rasa senangnya tentu saja tak saya sia-siakan untuk mengajaknya ngobrol singkat.

"Bagaimana menurut anda melihat konter Ramadhan ini?" tanya saya mengulang pertanyaan tadi.

"Alhamdulillah, saya dan putri saya senang juga karena supermarket besar seperti Geant Casino ini mau berpartisipasi merayakan Ramadhan yang berarti mereka ada perhatian kepada kami kaum minoritas," jawabnya sambil tersenyum.

"Sebenarnya tahun lalu sudah ada beberapa supermarket besar yang ikut berpartisipasi merayakan Ramadhan namun sangat kecil hingga boleh dibilang kasat mata," timpal putri ibu tersebut.

"Lalu bagaimana pendapat kalian mengenai tersedianya buku-buku keagamaan?" tanya saya lagi.

"Ya, ide yang menarik memang. Anda tahu, saya ini misalnya, untuk memberikan kitab Alquran kepada anak-anak saya biasanya saya membelinya di tanah air saya di Maroko. Karena Alquran tak mudah didapatkan di toko buku umum di Perancis. Kalaupun ada biasanya hanya terjemahannya saja," ucap Khadijah.

Putrinya, Nora, langsung menimpali, "Benar kata ibu saya, Alquran bukanlah hal yang mudah didapatkan di Perancis, mungkin di daerah Arab di kota-kota di Perancis kita bisa mendapatkan tapi hanya kami para muslimin saja yang mengetahuinya."

Lanjutnya lagi, "Dengan adanya konter Ramadhan seperti ini selain lebih mengenalkan kepada bangsa Perancis mengenai hari-hari penting umat Islam juga saya yakin banyak dari mereka yang tak pernah mendengar atau melihat secara langsung kitab suci umat Islam yaitu Alquran."

Keduanya pun pamit karena ingin melanjutkan belanja mereka. Sebelum keduanya pergi, saya minta jika mereka bersedia saya ambil foto. Tentu saja foto saya ambil dengan telepon genggam saya karena kamera memang tak ada pada saya, maklum niatnya memang mau belanja, ehh... kebetulan ketemu topik menarik!

Kang Dadang atau David suami saya rupanya sedang asyik dengan anak-anak kami melihat-lihat buku mengenai rukun shalat. Adam sudah memiliki itu hanya dalam bahasa Indonesia. Dia minta dibelikan dalam bahasa Perancis, karena menurutnya jauh lebih mudah dimengerti. Walaupun anak sulung kami lancar berbahasa Indonesia namun terkadang dalam bahasa resmi Indonesia dirinya masih kerap menemukan kesulitan dalam pengertian.

Saya lihat ternyata memang benar, dalam buku tersebut terjemahan dalam bahasa Perancis jauh lebih mudah diserap bagi anak kami, ilustrasi gambarnya pun cukup menarik. Bahkan ada buku yang menerangkan secara baik mengapa kita menjalankan ibadah puasa. Dan dua buku menjadi pilihan Adam...

Begitu sampai di rumah, saya langsung menelepon seorang teman muslimin asal Aljazair untuk meyampaikan kabar baik mengenai adanya konter ramadhan di supermarket dekat kawasan kami tinggal. Rupanya dia sudah mengetahui, bahkan menurutnya empat supermarket besar lainnya tahun ini memang mengadakan Pesta Ramadhan dengan menyediakan berbagai produk dan kebutuhan kaum muslimin selama bulan Ramadhan.

Kabar gembira lainnya yang saya terima dari dirinya adalah, maison pour tous daerah kami tinggal semacam tempat untuk publik milik wali kota setempat yang menyediakan berbagai aktivitas, tahun ini mengadakan pengajian bersama bagi wanita yang diadakan setiap hari kamis siang.

"Bukan main seru!" kata saya dalam hati. Tahun ini saya tak bisa pulang ke Tanah Air, tak bisa berpuasa bersama orangtua, tak bisa mendengarkan azan dan masih banyak hal lainnya yang tadinya membuat saya sedikit sedih setiap kali memasuki bulan Ramadhan. Namun melihat Fiesta Ramadhan ini hati jadi sedikit terhibur karena paling tidak masih bisa merasakan kesejukan bulan suci ini walaupun tak semarak seperti di Tanah Air.

Puasa di Montpellier

Bagi kami yang hidup di Eropa menjalankan ibadah puasa tantangan selalu bergantian. Berpuasa di negara non muslim tentu saja cobaannya tak sama dengan di Indonesia misalnya.

Di awal rubrik saya pernah mengungkap apa saja yang sering menjadi gelitik cobaan di bulan Ramadhan. Di musim panas, selain hawa yang menyengat hingga 40 derajat juga waktu yang panjang. Bisa dari 15 jam hingga 19 jam lamanya berpuasa, bahkan di beberapa negara yang mataharinya tak tenggelam untuk beberapa bulan bisa dibayangkan kesulitannya dalam mengatur waktu.

Ramadhan tahun ini, tersirat sedikit ragu apakah saya akan mampu menjalankan puasa selama kurang lebih 16 jam dengan matahari yang menyengat?

Aktivitas harus tetap jalan..., seperti biasanya! Alhamdulillah... puasa 3 hari pertama telah saya lalui. Sulitkah? Tentu saja kesulitan ada, bukan masalah lapar...tapi lebih kepada lingkungan setempat memang.

Di Tanah Air nikmat berpuasa terasa sekali. Apalagi bila memikirkan menu berbuka puasa yang amboi! Idealnya memang mengadakan buka puasa bersama dengan teman sebangsa dan seiman. Apa mau dikata...dalam masalah ini saya sering merasa sendiri. Bila memang kami rindu hangatnya keramaian berbuka puasa, kami sengaja datang ke daerah Arab, dimana kafe-kafe sudah menyediakan berbagai pilihan menu berbuka puasa. Kue-kue ditata sampai menjulang, teh mint kegemaran kami akan menjadi minuman pembuka menghangatkan tenggorokan dan masakan khas Maroko Tajine ayam dengan citrun menjadi menu utama kami.

Si sulung pembangkit semangat

Walaupun kerap merasa sendiri namun tahun ini semangat saya berpuasa lebih meningkat, karena Adam yang sudah 10 tahun begitu bersemangat menjalankan ibadah puasa ini bersama kami.

Tahun lalu Adam sudah mulai ikut berpuasa, namun berhubung magribnya malam dia hanya berpuasa setengah hari saja, hanya pada saat akhir pekan baru Adam menjalankan hingga magrib. Tahun ini berhubung puasa jatuh saat liburan sekolah, maka Adam berniat untuk menjankan hingga magrib sesering mungkin.

Benar memang jika anak bisa mengubah kebiasaan orang tua. Saya dan Kang Dadang jika sahur malas sekali masak, hanya makan kue bolu dan teh manis. Hari pertama berpuasa di bulan Ramadhan ini, kebiasaan kami terulang, kue bolu dan teh manis jadi menu sahur. Sementara Adam makanannya komplet benar!

Hari kedua puasa, saya diserang sakit kepala luar biasa. Mau berbuka juga sayang, saya pikir selama masih bisa bertahan saya akan coba berpuasa. Tapi memang yang ada badan saya jadi lemas dan maunya rebahan terus!

Sementara si Adam, boro-boro tidur siang, asyik saja dia bermain dengan adiknya sambil jingkrak-jingkrakan! Saya tanya apa dirinya tidak lemes? Tidak haus? Tidak lapar? Jawabnya "Ya nggak lah mah, kan perut Adam sudah diisi roti sosi, susu, jus appel dan telur setengah matang, cukup deh bensin perut sampai magrib!" jawabnya nyengir.

"Emang mamah sama papa...sahur cuma ama kue doang...makanya bensinnya habis...jadi badannya mogok deh!" ledek Adam.

Hari ketiga sahur, saya paksakan untuk makan seperti anak kami, malu juga disindir anak 10 tahun. Memang benar energi saya agak lumayan nggak terlalu lemas seperti biasanya. Sementara Kang Dadang yang memang kebiasaan sehari-harinya tak pernah sarapan, masih memegang teguh sahur dengan kue bolunya. Tapi biarlah, hitung-hitung diet karena selama liburan berat badannya bertambah 3 kg.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Diposting oleh Rakhma di 15.54 0 komentar  

Tips Siapkan Masakan Sehat dan Lingkungan Sehat - Tribunnews

Selasa, 24 Agustus 2010

Walau sudah menjadi pekerjaan sehari-hari tapi tidak semua orang mengetahui bagaimana menyiapkan makanan yang sehat dan menghindari perkembangan bakteri.

Ada yang mengetahui cara sehat tapi tidak menerapkannya dan sebagian lagi memang belum mengetahui perilaku sehat di dapur. Mari biasakan hidup sehat di mana pun berada demi keluarga dan lingkungan tercinta.

Mencuci tangan
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Tangan adalah media yang baik untuk kuman karena mudah menyebarkan kuman di sekitar dapur dan pada makanan.

Cuci tangan sebelum mempersiapkan makanan, setelah menyentuh daging atau ayam mentah, setelah dari toilet, setelah menyentuh tempat sampah, setelah memegang binatang piaraan.

Jangan lupa mengeringkan tangan karena jika basah lebih mudah untuk menyebarkan kuman.

Jika tidak ada air bersih yang mengalir dan sabun, maka sterilisasi tangan hendaknya dilakukan dengan bantuan cairan antiseptik praktis yang kini banyak beredar di pasaran.

Jagalah peralatan memasak tetap bersih, termasuk kebersihan meja dapur, peralatan memasak, papan tumis tetap bersih.

Selalu cuci bersih dengan air hangat dan sabun cair setelah digunakan untuk daging mentah. Lebih baik memisahkan papan tumis untuk daging mentah dengan makanan yang sudah siap saji.

Kain Lap
Penting untuk mencuci kain lap dan spons secara rutin dan keringkan sebelum digunakan kembali. Pisahkan kain lap meja dapur dengan lap piring. Atau gunakan kain disposable sehingga lebih kecil kemungkinannya sebagai tempat penyebaran kuman dibandingkan kain yang dipergunakan kembali.

Ingat, jangan gunakan kain lap cuci piring setelah digunakan untuk mengelap tangan dan jangan lupa untuk mengganti kain lap serta handuk secara rutin.

Diposting oleh Rakhma di 18.42 0 komentar  

Ramadhan di Perancis - KOMPAS.com

Sehari sebelum menyambut bulan ramadhan, kami sekeluarga baru kembali dari liburan di musim panas, persediaan makanan habis tentunya, karena memang sengaja kami kosongkan sebelum berangkat berlibur agar tak ada istilah basi atau kadaluwarsa.

Alhamdulillah, saya dan putri saya senang juga karena supermarket besar ini mau berpartisipasi merayakan Ramadhan.

Sore hari pun kami sekeluarga pergi berbelanja ke supermarket besar langganan kami. Betapa kagetnya kami ketika memasuki supermarket. Mata kami langsung terbentur dengan papan-papan besar bergelantungan dengan tulisan Ramadhan dan Fiesta Ramadhan!

Lebih kaget lagi saat melihat satu tempat di sediakan dalam supermarket itu hanya khusus untuk kaum muslim. Berbagai makanan halal disediakan, dari mulai makanan basah hingga kering. Lauk pauk dengan tulisan halal begitu banyak tersedia. Berbagai peralatan masak ala Maroko juga tersedia dan terpajang. Kue-kue khas Timur Tengah yang manisnya bagaikan gula tertata manis mengundang selera.

Tapi yang paling membuat kami tercengang adalah, tersedianya beberapa rak yang diisi dengan bermacam buku keagamaan hingga resep masakan dari beberapa negara muslim. Bahkan Alquran pun ikut terpajang dalam rak buku tersebut.

Mengenai persediaan makanan halal di berbagai supermarket bukanlah hal yang baru, sudah lebih dari 4 tahun supermarket besar menyediakan produk makanan bagi muslimin. Namun maraknya menyambut Ramadhan hingga tersedianya satu tempat besar khusus bagi kami para muslimin tentu saja menghibur hati.

Bagi kami hal ini merupakan kemajuan dari bangsa Perancis terhadap penghormatan kepada para pemeluk agama. Entah mungkin bagi para pengusaha itu sendiri yang mungkin hanya melihat dari segi ekonominya saja, tapi tak ada masalah bagi saya. Apa pun motivasi mereka, saya hargai benar adanya kesadaran dari para pengusaha Perancis menyadari jika penduduk mereka memiliki agama dan keturunan yang berlainan.

Beberapa muslimin nampaknya ikut terkejut melihat konter Ramadhan yang cukup besar itu. Saya dekati seorang ibu dan putrinya yang mengenakan jilbab yang sedang asyik melihat-lihat buku masakan dari Timur Tengah.

"Maaf madame, boleh saya bertanya sedikit mengenai konter Ramadhan ini?" tanya saya kepada mereka.

"Tentu saja, tapi saya juga datang ke supermarket ini, mungkin anda bisa menanyakan langsung kepada pegawai setempat bila ingin tahu mengenai produk mereka," jawab ibu tersebut.

"Ohhh saya bukan mau menanyakan masalah produk," saya menjawab.

Akhirnya saya keluarkan kartu pers saya dan sedikit menerangkan bila saya sering menulis artikel untuk koran di Indonesia.

Wanita asal Maroko itu langsung senang ketika mengetahui saya ini dari Indonesia yang baginya adalah negara muslim terindah yang selalu ingin dikunjunginya. Rasa senangnya tentu saja tak saya sia-siakan untuk mengajaknya ngobrol singkat.

"Bagaimana menurut anda melihat konter Ramadhan ini?" tanya saya mengulang pertanyaan tadi.

"Alhamdulillah, saya dan putri saya senang juga karena supermarket besar seperti Geant Casino ini mau berpartisipasi merayakan Ramadhan yang berarti mereka ada perhatian kepada kami kaum minoritas," jawabnya sambil tersenyum.

"Sebenarnya tahun lalu sudah ada beberapa supermarket besar yang ikut berpartisipasi merayakan Ramadhan namun sangat kecil hingga boleh dibilang kasat mata," timpal putri ibu tersebut.

"Lalu bagaimana pendapat kalian mengenai tersedianya buku-buku keagamaan?" tanya saya lagi.

"Ya, ide yang menarik memang. Anda tahu, saya ini misalnya, untuk memberikan kitab Alquran kepada anak-anak saya biasanya saya membelinya di tanah air saya di Maroko. Karena Alquran tak mudah didapatkan di toko buku umum di Perancis. Kalaupun ada biasanya hanya terjemahannya saja," ucap Khadijah.

Putrinya, Nora, langsung menimpali, "Benar kata ibu saya, Alquran bukanlah hal yang mudah didapatkan di Perancis, mungkin di daerah Arab di kota-kota di Perancis kita bisa mendapatkan tapi hanya kami para muslimin saja yang mengetahuinya."

Lanjutnya lagi, "Dengan adanya konter Ramadhan seperti ini selain lebih mengenalkan kepada bangsa Perancis mengenai hari-hari penting umat Islam juga saya yakin banyak dari mereka yang tak pernah mendengar atau melihat secara langsung kitab suci umat Islam yaitu Alquran."

Keduanya pun pamit karena ingin melanjutkan belanja mereka. Sebelum keduanya pergi, saya minta jika mereka bersedia saya ambil foto. Tentu saja foto saya ambil dengan telepon genggam saya karena kamera memang tak ada pada saya, maklum niatnya memang mau belanja, ehh... kebetulan ketemu topik menarik!

Kang Dadang atau David suami saya rupanya sedang asyik dengan anak-anak kami melihat-lihat buku mengenai rukun shalat. Adam sudah memiliki itu hanya dalam bahasa Indonesia. Dia minta dibelikan dalam bahasa Perancis, karena menurutnya jauh lebih mudah dimengerti. Walaupun anak sulung kami lancar berbahasa Indonesia namun terkadang dalam bahasa resmi Indonesia dirinya masih kerap menemukan kesulitan dalam pengertian.

Saya lihat ternyata memang benar, dalam buku tersebut terjemahan dalam bahasa Perancis jauh lebih mudah diserap bagi anak kami, ilustrasi gambarnya pun cukup menarik. Bahkan ada buku yang menerangkan secara baik mengapa kita menjalankan ibadah puasa. Dan dua buku menjadi pilihan Adam...

Begitu sampai di rumah, saya langsung menelepon seorang teman muslimin asal Aljazair untuk meyampaikan kabar baik mengenai adanya konter ramadhan di supermarket dekat kawasan kami tinggal. Rupanya dia sudah mengetahui, bahkan menurutnya empat supermarket besar lainnya tahun ini memang mengadakan Pesta Ramadhan dengan menyediakan berbagai produk dan kebutuhan kaum muslimin selama bulan Ramadhan.

Kabar gembira lainnya yang saya terima dari dirinya adalah, maison pour tous daerah kami tinggal semacam tempat untuk publik milik wali kota setempat yang menyediakan berbagai aktivitas, tahun ini mengadakan pengajian bersama bagi wanita yang diadakan setiap hari kamis siang.

"Bukan main seru!" kata saya dalam hati. Tahun ini saya tak bisa pulang ke Tanah Air, tak bisa berpuasa bersama orangtua, tak bisa mendengarkan azan dan masih banyak hal lainnya yang tadinya membuat saya sedikit sedih setiap kali memasuki bulan Ramadhan. Namun melihat Fiesta Ramadhan ini hati jadi sedikit terhibur karena paling tidak masih bisa merasakan kesejukan bulan suci ini walaupun tak semarak seperti di Tanah Air.

Puasa di Montpellier

Bagi kami yang hidup di Eropa menjalankan ibadah puasa tantangan selalu bergantian. Berpuasa di negara non muslim tentu saja cobaannya tak sama dengan di Indonesia misalnya.

Di awal rubrik saya pernah mengungkap apa saja yang sering menjadi gelitik cobaan di bulan Ramadhan. Di musim panas, selain hawa yang menyengat hingga 40 derajat juga waktu yang panjang. Bisa dari 15 jam hingga 19 jam lamanya berpuasa, bahkan di beberapa negara yang mataharinya tak tenggelam untuk beberapa bulan bisa dibayangkan kesulitannya dalam mengatur waktu.

Ramadhan tahun ini, tersirat sedikit ragu apakah saya akan mampu menjalankan puasa selama kurang lebih 16 jam dengan matahari yang menyengat?

Aktivitas harus tetap jalan..., seperti biasanya! Alhamdulillah... puasa 3 hari pertama telah saya lalui. Sulitkah? Tentu saja kesulitan ada, bukan masalah lapar...tapi lebih kepada lingkungan setempat memang.

Di Tanah Air nikmat berpuasa terasa sekali. Apalagi bila memikirkan menu berbuka puasa yang amboi! Idealnya memang mengadakan buka puasa bersama dengan teman sebangsa dan seiman. Apa mau dikata...dalam masalah ini saya sering merasa sendiri. Bila memang kami rindu hangatnya keramaian berbuka puasa, kami sengaja datang ke daerah Arab, dimana kafe-kafe sudah menyediakan berbagai pilihan menu berbuka puasa. Kue-kue ditata sampai menjulang, teh mint kegemaran kami akan menjadi minuman pembuka menghangatkan tenggorokan dan masakan khas Maroko Tajine ayam dengan citrun menjadi menu utama kami.

Si sulung pembangkit semangat

Walaupun kerap merasa sendiri namun tahun ini semangat saya berpuasa lebih meningkat, karena Adam yang sudah 10 tahun begitu bersemangat menjalankan ibadah puasa ini bersama kami.

Tahun lalu Adam sudah mulai ikut berpuasa, namun berhubung magribnya malam dia hanya berpuasa setengah hari saja, hanya pada saat akhir pekan baru Adam menjalankan hingga magrib. Tahun ini berhubung puasa jatuh saat liburan sekolah, maka Adam berniat untuk menjankan hingga magrib sesering mungkin.

Benar memang jika anak bisa mengubah kebiasaan orang tua. Saya dan Kang Dadang jika sahur malas sekali masak, hanya makan kue bolu dan teh manis. Hari pertama berpuasa di bulan Ramadhan ini, kebiasaan kami terulang, kue bolu dan teh manis jadi menu sahur. Sementara Adam makanannya komplet benar!

Hari kedua puasa, saya diserang sakit kepala luar biasa. Mau berbuka juga sayang, saya pikir selama masih bisa bertahan saya akan coba berpuasa. Tapi memang yang ada badan saya jadi lemas dan maunya rebahan terus!

Sementara si Adam, boro-boro tidur siang, asyik saja dia bermain dengan adiknya sambil jingkrak-jingkrakan! Saya tanya apa dirinya tidak lemes? Tidak haus? Tidak lapar? Jawabnya "Ya nggak lah mah, kan perut Adam sudah diisi roti sosi, susu, jus appel dan telur setengah matang, cukup deh bensin perut sampai magrib!" jawabnya nyengir.

"Emang mamah sama papa...sahur cuma ama kue doang...makanya bensinnya habis...jadi badannya mogok deh!" ledek Adam.

Hari ketiga sahur, saya paksakan untuk makan seperti anak kami, malu juga disindir anak 10 tahun. Memang benar energi saya agak lumayan nggak terlalu lemas seperti biasanya. Sementara Kang Dadang yang memang kebiasaan sehari-harinya tak pernah sarapan, masih memegang teguh sahur dengan kue bolunya. Tapi biarlah, hitung-hitung diet karena selama liburan berat badannya bertambah 3 kg.

Diposting oleh Rakhma di 18.34 0 komentar  

resep masakan - Google Warta

resep masakan - Google Warta


Alquran 3 Bahasa Paling Diminati - Banjarmasin Post

Posted: 23 Aug 2010 03:17 PM PDT

[fivefilters.org: unable to retrieve full-text content]


Banjarmasin Post

Alquran 3 Bahasa Paling Diminati
Banjarmasin Post
Dari semua buku yang dipajang, buku resep masakan paling banyak diminati. Pengunjung bisa mendapati buku resep mulai dari kuliner Nusantara hingga ...

Diposting oleh Rakhma di 15.44 0 komentar  

Indomie Tobata Sayab - Okezone

Senin, 23 Agustus 2010

RESEP masakan Indomie berpadu bakso, pastinya menghasilkan menu yang luar biasa. Sangat pas bagi Anda yang ingin menikmatinya saat kumpul bersama keluarga.

Bahan

1 bungkus Indomie Rasa Soto Spesial
500 ml air
4 butir bakso sapi utuh
1 butir bakso sapi diiris
50 gram tahu, diiris dan direbus
10 gram taoge direbus
10 gram kol, diiris kasar dan direbus
15 gram abon sapi
2 lembar daun selada
1 butir telur rebus dibelah dua
1 buah jeruk nipis, diiris

Cara membuat

1. Rebus Indomie Rasa Soto Mie dalam air mendidih sampai setengah matang. Masukkan bakso dan tahu. Aduk rata. Tambahkan bumbu Indomie Rasa Soto Special. Aduk rata dan angkat

2. Tata taoge dan kol dalam mangkuk. Tambahkan rebusan Indomie Rasa Soto Spesial. tuangkan kuah. Aduk rata.

3. Sajikan bersama daun selada, telur rebus, irisan jeruk nipis, abon sapi dan bubuk koya Indomie.

Resep Kreasi Gufron Rosyadi asal Banyuwangi, Jawa Timur

Diposting oleh Rakhma di 19.15 0 komentar