TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Buang Makanan Adalah Pemborosan Lingkungan Hidup - Radio Nederland” plus 0 info menarik lainnya

Kamis, 29 Desember 2011

Buang Makanan Adalah Pemborosan Lingkungan Hidup - Radio Nederland” plus 0 info menarik lainnya


Buang Makanan Adalah Pemborosan Lingkungan Hidup - Radio Nederland

Posted: 28 Dec 2011 11:48 PM PST

Sama dengan negara-negara Eropa lain, di Belanda pun menjelang Natal dan tahun baru, etalase toko tertata indah dengan barang-barang mewah yang menggoda untuk dibeli. Tidak jarang konsumen membeli sesuatu yang tidak dibutuhkannya, atau mengeluarkan uang lebih dari kemampuan.

Bukan itu saja, pasar swalayan pun menggelitik nafsu beli para konsumen. Sudah sejak pertengahan Desember, banyak pasar swalayan di Belanda membagi-bagikan resep baru untuk santapan pesta Natal dan tahun baru. Resep masakan terbuat dari produk-produk yang didatangkan dari seluruh penjuru dunia.

Anggurnya pun juga didatangkan dari jauh.

Melihat produk-produk menawan itu konsumen terdorong membeli dan membeli dan terus membeli. Menurut catatan Pusat Biro Perdagangan Bahan Pangan di Belanda (CBL), omzet pasar swalayan Belanda seminggu menjelang Natal mencapai 800 juta euro. Biasanya omzet seminggu adalah 631 juta euro.

Mubazir
Belanja berlebihan untuk pesta Natal dan tahun baru tidak khusus terjadi di Belanda, melainkan sangat umum di berbagai negara. Dari belanjaan Natal dan tahun baru yang dibeli orang di Belanda, 20% akhirnya dibuang.

Banyak majalah dan situs web memberikan tips agar bisa menghindari penghamburan makanan. Misalnya dengan perencanaan yang baik, membuat daftar menu dan bahan kebutuhan maka orang tidak akan belanja terlalu banyak.

Tiap tahunnya orang Belanda membeli 450 kilogram makanan, sekitar 40 kilogram dibuang. Bila diuangkan menurut lembaga Milieu Centraal tiap tahunnya orang di Belanda total membuang makanan senilai 2,5 miliar euro.

Bukan hanya Belanda
Bersama, seluruh negara kaya di dunia membuat 222 juta ton makanan per tahun. Jumlah ini sama dengan produksi pangan negara-negara Afrika Sub Sahara dengan penduduk sekitar 1 miliar jiwa. Penghamburan makanan di Eropa dan Amerika Serikat berkisar antara 95 dan 115 kg /orang/tahun.

Data ini terdapat dalam laporan organisasi pangan dunia FAO.

Laporan sama mengungkapkan pula bahwa ternyata konsumen di Asia dan Afrika juga membuang makanan, antara 6–11 kg/orang/tahun. Secara garis besar dapat dikatakan satu per tiga dari seluruh pangan yang diproduksi di dunia tersia-siakan dan dibuang. Jumlah itu mencapai 1,3 miliar ton.

Yang dimaksud sia-sia di sini adalah akibat panen gagal atau distribusi yang tersendat, jadi ada faktor ketidaksengajaan. Sedang di pihak lain ada pula makanan yang sengaja dibuang.

Korek sampah
Berbagai media massa di Eropa telah meliput kegiatan kelompok-kelompok tertentu antara lain di Austria, Inggris, Prancis dan Belanda yang mengumpulkan dan mengolah kembali makanan dari tempat sampah. Mereka itu bukan gelandangan. Mereka mengumpulkan bahan makanan yang belum busuk.

Walaupun menurut catatan pada kemasan, makanan tertentu telah kadaluwarsa, selisih satu atau dua hari belum berarti makanan itu busuk, masih layak dimakan. Membuang bahan makanan itu penghamburan! Di Amerika Serikat ada istilah dumpster diving, dan di Inggris skipping, istilah untuk mengorek-ngorek sampah.

Industri makan
Manusia mengerahkan banyak waktu dan tenaga untuk memproduksi makanan. Hasil pangan yang diproduksi di seluruh dunia cukup untuk memberi makan pada sembilan miliar manusia. Namun kenyataannya dewasa ini 925 juta orang menderita kelaparan.

Di sisi lain ada pembuangan makanan dalam jumlah banyak, dilakukan baik oleh perorangan dan terlebih lagi oleh pasar swalayan.

Taste the Waste, karya Valentin Thurn, adalah sebuah film dokumenter Jerman tentang pemborosan makanan. Jumlah makanan yang akhirnya sampai di tempat sampah sebelum menyentuh meja makan cukup membuat penonton berpikir dua kali sebelum belanja.

Membuang makanan adalah penghamburan lingkungan hidup dan pemborosan air. Setiap orang bisa berbuat sesuatu untuk mengatasi pemborosan ini.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Diposting oleh Rakhma di 14.06  

0 komentar:

Posting Komentar