TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Bolen, si Roti Londo Pas di Lidah Jawa - Tribunnews” plus 0 info menarik lainnya

Sabtu, 03 Desember 2011

Bolen, si Roti Londo Pas di Lidah Jawa - Tribunnews” plus 0 info menarik lainnya


Bolen, si Roti Londo Pas di Lidah Jawa - Tribunnews

Posted: 03 Dec 2011 01:46 AM PST

Bangkapos.com - Sabtu, 3 Desember 2011 16:33 WIB

BANGKAPOS.COM - Makanan yang mengarah pada taste bule, kini semakin diburu masyarakat. Ega Pastry and Bakery milik Indrawati Njono menyulap ragam kue `londo' menjadi jajanan yang pas di lidah hingga laris manis bak jajanan Jowo.

"Selera masyarakat soal makanan terus berubah, urusan lidah biasanya lebih mudah beradaptasi. Segmen inilah yang kami bidik," ujar wanita yang lebih dulu membuka restoran masakan Jepang bersama anaknya ini.

Jika bisnisnya terbiasa dengan makanan berat, Indrawati Njono pun mulai ekspansi ke makanan ringan seperti, jajanan dan kue yang berasa `londo.' Mulai pisang bolen dengan resep asli Belanda, cheese roll, cheese resoles sampai kue kering seprit dari bahan ragout kuno.

"Keahlian bikin kue ini otodidak dari coba-coba dan lihat langsung orang bikin kue di Belanda. Saya sengaja pilih bahan yang kualitas nomor satu agar rasanya sama seperti bolen Belanda, demikian halnya cheese roll kami pilih keju yang terbaik," ujar pemilik Resto Kyu-Kyu Jepang di Grand City ini.

Ia menuturkan, sebenarnya bisnis pisang bolen sudah ditekuni sejak 25 tahun lalu, namun tidak dikerjakan dengan serius, hanya bikin kalau ada order. "Nah, bulan depan saya niat buka stan khusus kue khas Belanda ini di Grand City. Saya ingin lebih serius menggarap bisnis ini karena potensinya bagus," yakin wanita kelahiran Malang 28 Juli 1957 ini.

Usaha ini awal mula dilakoni karena intensitasnya pergi ke Belanda yang cukup tinggi. "Anak saya pun sering wira wiri ke luar negeri, iseng-iseng membandingkan resep dan akhirnya saya dapat resep beberapa jajanan Belanda, termasuk pisang bolen asli Belanda," urainya.

Dibantu empat karyawannya, Indrawati mengaku, setiap hari minimal membuat 100 biji kue. "Produksi semua by order, jadi tidak bisa ditentukan berapa pastinya," kata Indrawati, yang meraup omzet rata-rata tak kurang dari Rp 10 juta per bulannya.

Harga per biji kue pisang bolen Rp 4.000 per biji, cheese roll Rp 4.000 per biji, sedang cheese resoles Rp 6.000 per biji. Ia bikin beberapa kotak kemasan, mulai kemasan isi 3, isi 8 dan isi 10, harga per bijinya sama.

"Selama ini pemasarannya hanya lewat relasi dan teman-teman, tidak ada pemasaran resmi. Selama ini pemasaran masih sangat tradisional. Nantinya, anak saya berencana memasarkan via online," kata istri Darmawan Kartawidjaja ini.

Ega Pastry and Bakery sendiri diambil dari nama ketiga anaknya, yakni Edwin, Grace dan Anita. "Ke depan, saya berniat membuka outlet yang di dalamnya menjual semua makanan Belanda, namun secara bertahap. Kalau sekaligus maka masyarakat tidak bisa menerima rasanya," jelas ibu tiga anak ini.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Diposting oleh Rakhma di 14.03  

0 komentar:

Posting Komentar