TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Sambal yang Bikin Ketagihan - Koran Sindo” plus 0 info menarik lainnya

Jumat, 18 November 2011

Sambal yang Bikin Ketagihan - Koran Sindo” plus 0 info menarik lainnya


Sambal yang Bikin Ketagihan - Koran Sindo

Posted: 18 Nov 2011 12:04 PM PST

Kebanyakan lidah orang Indonesia menganggap makan tanpa sambal terasa belum lengkap. Hampir semua masakan Nusantara selalu dilengkapi dengan sambal.Sampai-sampai pisang goreng pun dicocol dengan sambal yang menjadi panganan khas Manado.Kalau sambal tidak tersedia, sebagai gantinya adalah cabai rawit merah atau hijau yang langsung dimakan. Setiap daerah memiliki sambal khas masing-masing.

Masyarakat Minang,misalnya,bangga dengan sambal hijau atau lado hijaunya maupun lado merah.Sementara di Bali,sambal matah dan mbe yang paling populer.Orang Manado gemar menyantap hidangan dengan sambal dabu atau sambal ricarica. Kalau dikumpulkan,mungkin ada ratusan macam sambal lokal.

Hal ini sekaligus menjadi kekayaan kuliner Nusantara. Bahkan,di Bali setiap tahun diselenggarakan festival sambal yang dinamakan Chili Festival Bali Safari (Chibari)yang berlangsung selama satu bulan.Festival sambal yang diadakan oleh Bali Safari and Marine Park ini menghadirkan ratusan macam sambal asli dari seluruh wilayah Bali.

Resep sambal-sambal tersebut disumbangkan oleh masyarakat pulau dewata yang setiap tahun antusias mengikuti acara tersebut.Ajang semacam ini berguna untuk melestarikan hidangan Tanah Air. Cabai sebagai bahan utama pembuatan sambal memang mampu membuat orang ketagihan meski rasa pedas membakar lidah.

Belum lagi keringat yang mengucur deras di kepala dan setelahnya jika tidak kuat, maka perut pun akan terasa sakit. Di dalam cabai,jika dibelah,kita bakal menemukan tangkai putih di dalamnya yang mengandung zat capsaicin. Capsaicin ini seperti minyak dan menyengat sel-sel pengecap lidah.Zat inilah yang mengakibatkan cabai jadi terasa pedas dan panas di lidah saat kita mengonsumsinya.

Rupanya,capsaicin ini yang membuat para pengonsumsinya merasa ketagihan.Itulah alasan mengapa banyak orang begitu menyukai,bahkan tidak mau berhenti mengonsumsi cabai.Rasa pedas pun ternyata menimbulkan selera makan yang tinggi.Jadi, jangan heran kalau makan ditemani sambal,porsi makan menjadi bertambah. Di balik rasanya yang pedas, cabai mengandung banyak manfaat untuk kesehatan.

Menurut ahli teknologi pangan dari Universitas Gadjah Mada Dr Ir Wahyu Supartono,cabai mengandung antioksidan untuk menangkal serangan radikal bebas."Cabai juga dipercaya sebagai pencegah kanker dan mengandung vitamin C yang cukup tinggi.Cabai merah besar misalnya,mengandung vitamin C 18 mg,sementara cabai hijau besar sebanyak 84 mg,"kata Wahyu dalam acara Sambal ABC,Makan Makin Berseleradi Jakarta, beberapa waktu lalu.

Cabai juga diyakini berkhasiat sebagai penyembuh luka.Ini karena zat capsaicin pada cabai merah yang menghilangkan rasa sakit. Manfaat lain cabai adalah sebagai pereda demam tinggi,meredakan pilek dan hidung tersumbat, meringankan keluhan sakit kepala serta nyeri sendi,menurunkan kadar kolesterol,hingga mengobati perut kembung.

Makin pedas cabai,maka semakin berkhasiat. Cabai akan semakin pedas jika tanamannya tumbuh di daerah pegunungan,mendapatkan curah hujan yang cukup,dan terkena sinar matahari yang cukup selama 11–12 jam sehari.Jadi,tak heran jika kawasan Asia menjadi penghasil cabai berkualitas tinggi.

Nah,untuk segi kepraktisan, biasanya dipilih saus sambal.Saus sambal ini digunakan sebagai cocolan ayam goreng,gorengan, hingga makanan internasional seperti steak.sri noviarni  

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Diposting oleh Rakhma di 14.07  

0 komentar:

Posting Komentar