TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Bumbu Kering Bikin Masakan Kurang Mantap? - KOMPAS.com” plus 1 info menarik lainnya

Kamis, 20 Oktober 2011

Bumbu Kering Bikin Masakan Kurang Mantap? - KOMPAS.com” plus 1 info menarik lainnya


Bumbu Kering Bikin Masakan Kurang Mantap? - KOMPAS.com

Posted: 20 Oct 2011 12:20 AM PDT

KOMPAS.com - Meski dilakukan hampir setiap hari, namun ternyata kita sering melakukan berbagai kesalahan sepele yang akan berakibat pada rasa makanan yang kurang enak. Perbaiki cara memasak Anda, dan jangan kaget bila citarasa masakan Anda menjadi jauh lebih lezat.

* Tidak teliti membaca resep

"Membaca resep sebenarnya sama dengan melihat peta ketika Anda akan pergi berlibur. Resep adalah cara terbaik untuk memastikan masakan Anda sukses," ungkap Linda Carucci, penulis buku Cooking School Secret for Real World Cooks.

Kebanyakan kesalahan memasak terjadi ketika Anda melupakan sebuah detail langkah memasak yang penting. Misalnya, "tambahkan mentega dingin dalam adonan", namun Anda menambahkan mentega panas ke dalam adonan. Sedikit perbedaan ini akan menciptakan perbedaan besar dalam hasil masakan.

Yang harus dilakukan:
Sebelum menyiapkan semua peralatan memasak, luangkan waktu sebentar untuk membaca dan fokus pada detail resep. Baca perlahan dan lihatlah perintah yang disarankan dalam resep, seperti memotong, menyaring, atau tugas-tugas yang perlu dilakukan sebelum mulai memasak, atau mana yang bisa dilakukan bersamaan.

* Menggantikan bumbu segar dengan bumbu kering
Menambahkan satu sendok teh bubuk bawang putih untuk menggantikan satu siung bawang putih segar kelihatannya sangat praktis. Permasalahannya, menggunakan bubuk rempah yang dikeringkan akan membuat rempah ini kehilangan sebagian rasanya. Namun, pada beberapa rempah lain, pengeringan justru memperkuat aromanya. Sebut saja oregano dan tarragon.

Yang harus dilakukan: Perkirakan apakah rempah tersebut memiliki aroma yang lebih kuat atau tidak. Untuk rempah kering yang harum, gunakan 1/3 dari jumlah rempah segar yang disebut dalam resep. Sebagai aturan umumnya, jika dalam resep disebutkan bahwa rempah segar ini harus ditambahkan saat awal memasak, kemungkinan rempah ini akan memiliki aroma yang lebih kuat ketika dikeringkan, dan sebaliknya.  "Anda juga bisa mengeluarkan aroma rempah kering dengan cara memanggangnya selama 1-2 menit," ungkap Carucci.

* Wajan terlalu penuh
Seringkali demi alasan efisiensi waktu, semua bahan makanan yang akan dimasak langsung dimasukkan menjadi satu sehingga memenuhi semua bagian wajan. Hal ini justru membuat panas dari wajan terperangkap dalam bahan makanan dan menciptakan uap. "Uap bisa membuat makanan menjadi terlalu matang, dan mengunci rasa makanan serta sarinya," ungkap Richard Simpson, direktur pendidikan Institute of Culinary Education, New York.

Yang harus dilakukan: Jika ingin memasak dalam jumlah yang banyak, lebih baik gunakan wajan dalam ukuran yang besar. Atau masak secara bertahap dengan menggunakan dua wajan.

* Wajan tidak dipanaskan terlebih dulu.
"Permukaan wajan harus memiliki panas yang cukup untuk mengunci sari makanan di dalamnya, sehingga makanan akan terasa lebih enak," ungkap Tamara Murphy, chef dan pemilik restoran Brasa, Seattle. Makanan juga cenderung menempel dan lengket ketika dimasak di atas wajan yang dingin, sehingga lebih sulit untuk memasaknya.

Yang harus dilakukan: Panaskan peralatan masak yang digunakan selama beberapa menit sebelum ditambahkan minyak. Setelah cukup panasnya, baru tambahkan minyak dan panaskan kembali. Setelah minyak panas, baru goreng atau tumis bahan makanan yang akan diolah. Jika Anda menggunakan peralatan antilengket, masukkan minyak sebelum dipanaskan. Peralatan antilengket akan melepaskan racun ketika dipanaskan dalam keadaan kosong.

* Memasak pasta dalam panci kecil
Ketika bahan makanan ditambahkan ke panci yang mendidih, maka suhu air pun akan menurun. Tambahan makanan yang terlalu banyak dan air yang terlalu sedikit akan membuat air berhenti mendidih. Jika Anda memasak pasta, maka proses ini akan mengubah proses memasak dan membuat pasta memiliki rasa tepung dan menjadi lengket.

Yang harus dilakukan: Perkirakan jumlah pasta dengan jumlah air. "Gunakan air yang setidaknya bisa membuat makanan ini seperti berenang," ungkap Simpson. Untuk sekitar 450 gram pasta, gunakan setidaknya 5 liter air mendidih.

* Terlalu lama memasak sayuran hijau
Kelebihan serapan air pada sayuran hijau dalam panci panas akan menciptakan uap yang banyak dan membuat sayuran yang direbus menjadi terlalu layu dan tidak lagi berwarna hijau.

Yang harus dilakukan: Untuk mendapatkan sayuran yang masih tetap hijau dan renyah, jangan memasaknya terlalu lama. Untuk hasil terbaik, tumis atau rebus sayuran hijau ini sebentar saja. "Sayuran hijau ini hanya perlu dimasak 1-2 menit saja, hanya sampai berubah menjadi sedikit layu," ungkap Simpson.

* Menggoreng dalam minyak yang belum panas
Menggoreng makanan dalam minyak yang belum terlalu panas akan membuat makanan tersebut menyerap minyak sangat banyak.

Yang harus dilakukan: Panaskan minyak terlebih dulu sampai mendapatkan panas yang cukup. Untuk mencoba apakan minyak sudah cukup panas atau belum, coba saja masukkan sedikit bahan makanan ke dalamnya. Ketika minyak sudah panas, maka minyak akan mendesis. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan sepotong roti yang dimasukkan ke dalam minyak goreng. Ketika minyak ini sudah panas, maka roti harus berubah menjadi coklat dalam waktu 10 detik. Namun jika Anda sudah terlanjur memasukkan makanan dalam minyak yang belum panas, maka segera angkat masakan tersebut dan tunggu sampai minyak benar-benar panas sebelum mencobanya lagi.

Sumber: Real Simple

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Ingin Berkreasi dengan Olahan Kambing? - KOMPAS.com

Posted: 20 Oct 2011 01:17 AM PDT

KOMPAS.com - Menyambut perayaan Idul Adha pada tanggal 6 November mendatang, Kecap Bango berbagi tips dan resep untuk mengolah daging kambing. "Jika tidak diolah dengan benar, daging kambing bisa bau prengus. Maka daging kambing butuh teknik pengolahan yang benar," ungkap Chef Haryo Pramoe, saat acara "Berbagi Kehangatan Masakan Kambing Bango Jelang Perayaan Idul Adha" di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2011).

Dalam acara ini, Chef Haryo juga berbagi resep hidangan kambing melalui demo masak seperti sate kambing, gulai persangan, tongseng kambing, empal kambing goreng, dan semur kambing. Selain itu, lomba masak antarwartawan juga dilakukan dengan tema hidangan olahan kambing. Untuk memeriahkan hari raya Idul Adha, Kecap Bango juga akan menyumbangkan 4.000 kantong daging kambing kurban di tiga mesjid.

"Kali ini, Bango akan menyumbangkan daging kambing kurban ke mesjid Luar Batang di Jakarta utara, Masjid Besar Cipaganti di Bandung,dan mesjid Cheng Ho di Surabaya," ungkap Agus Nugraha, Senior Brand Manager Bango.

Selain berkurban, Bango juga akan mengadakan demo masak serentak saat Idul Adha, dan menyajikan hidangan olahan kambing untuk kaum dhuafa bersama Chef Haryo, Chef Tatang, dan Chef Roberto. Bango juga mengajak Anda untuk berperan serta dalam berkurban. Caranya, dengan membeli Kecap Bango isi 600 ml di Hypermart di seluruh Indonesia selama bulan Oktober 2011. Setiap sekian persen pembelian produk ini akan disumbangkan kepada masyarakat dalam bentuk kurban.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Diposting oleh Rakhma di 15.48  

0 komentar:

Posting Komentar