TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Masakan Tradisional Tersingkir Karena Sulit Cari Bumbu - Tribunnews” plus 1 info menarik lainnya

Senin, 19 Maret 2012

Masakan Tradisional Tersingkir Karena Sulit Cari Bumbu - Tribunnews” plus 1 info menarik lainnya


Masakan Tradisional Tersingkir Karena Sulit Cari Bumbu - Tribunnews

Posted: 18 Mar 2012 11:40 PM PDT

TRIBUNNEWS.CO, BANDUNG - KEBERADAAN sebagian makanan tradisional Nusantara makin tergeser oleh berbagai menu masakan modern. Bahkan, sejumlah menu masakan tradisional bisa tergeser eksistensinya oleh menu tradisional lainnya yang lebih terkenal karena sudah banyak dibuat dan dipopulerkan oleh para peramu kuliner tradisional.

Jumlah menu masakan tradisional dari suatu provinsi saja sudah melimpah ruah. Apalagi jika dihitung secara nasional. Sepertinya para ahli memasak se-Indonesia akan kewalahan jika diminta untuk menggali kembali semua resep makanan tradisional di seluruh Nusantara dan menghadirkannya kembali di tengah masyarakat.

Bahan baku atau beberapa rempah-rempah untuk memasak sejumlah menu tradisional yang sulit dicari di pasaran menjadi salah satu penghambat untuk membuat kembali menu tradisional tersebut. Mereka pun akhirnya hanya memasak menu tradisional yang sudah populer seperti sayur asem, ayam goreng kunyit, atau gurame bakar saus kecap.

Siapa yang masih memasak menu tradisional Sunda buhun seperti tumis ampas kecap, oseng picung, kadedemes sampeu, dan sambal daun tangkil di rumahnya? Sejumlah menu khas Sunda ini sepertinya mulai ditinggalkan, khususnya oleh warga yang tinggal di perkotaan karena bahan bakunya yang sulit didapat.

Chef Lily dari Hotel Jayakarta, yang mengikuti kegiatan pemecahan rekor MURI penyajian 99 masakan tradisional di Kota Baru Parahyangan, Minggu (18/3), mengatakan bahan baku tumis ampas kecap berupa kedelai hitam yang telah difermentasikan untuk pembuatan kecap sulit didapat di perkotaan.

"Padahal tumis ampas kecap adalah resep turun-temurun yang seharusnya bisa dilestarikan. Peminatnya juga sangat banyak. Masakan tradisional Sunda buhun memang salah satu menu yang paling diincar oleh pengunjung hotel kami. Mereka sangat menikmati cita rasa tradisional yang tertuang dalam berbagai masakan tradisional," kata Lily saat ditemui dalam acara tersebut.

Sebanyak 99 persen komentar dari para pengunjung Hotel Jayakarta yang merasakan masakan tradisional Sunda buhun, ucapnya, sangat positif. Mereka merasa sangat menikmati masakan ini dan seolah-olah terbawa kembali ke masa lalu ketika menyantap makanan serupa di kampung halamannya dulu.

Kreativitas warga dan para chef pun menentukan eksistensi masakan buhun. Sebab, lambat-laun, mau tidak mau, masakan buhun akan tergeser oleh jenis masakan lainnya. Hal tersebut akan terjadi jika rasa dan kreasinya tidak diolah sedemikian rupa sehingga tidak sesuai dengan lidah orang masa kini yang sudah dimanjakan dengan berbagai menu lainnya yang lebih populer.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Seru Campur Lucu di HUT Kedua Pasar 8 - KOMPAS.com

Posted: 18 Mar 2012 12:06 PM PDT

SERPONG UTARA, KOMPAS.com – Beginilah cara pembeli dan pedagang Pasar 8 merayakan ulang tahun kedua pasar modern di Alam Sutera tersebut. Mulai Minggu (18/3/2012) pagi hingga siang, mereka menggelar acara seru-seruan dan meriah di halaman Pasar 8 Alam Sutera.

Serangkaian acara unik pun digelar. Puluhan pembeli mengikuti Galau alias Ganjel Bakpau, yakni lomba makan bakpau. Para ibu juga mengikuti Alamak atawa adu belanja dan masak ala emak-emak. Mereka diberi waktu satu jam untuk berbelanja di Pasar 8 dengan resep masakan yang sudah ditentukan, seperti gurame asam manis, cumi cabai hijau, dan ayam bumbu rujak. Sebanyak delapan peserta pun berlomba-lomba memberikan hasil masakan terbaik.

Lomba masak ini langsung dinilai oleh ahlinya, yakni Lucky dari Master Chef. Lucky menjadi juri dan keluarlah tiga pemenang yang meraih total jutaan rupiah. Kompetisi ini terbukti jitu untuk menjalin keakraban antaribu-ibu dan memeriahkan HUT Pasar 8. Mereka semua pun mengikuti lomba secara dadakan.

Tak mau kalah dengan para wanita, bapak-bapak pun mengikuti Ngelaba alias ngerujak ala bokap. Adapun para pedagang mengikuti Cape Deh atau cari pedagang dengan dandan nyeleneh. Para pedagang juga diajak untuk mempromosikan dagangannya di depan para pelanggan. Promosi paling heboh dan menarik pun mendapat hadiah. Acara tersebut berlangsung seru di mana para pembeli atau pelanggan Pasar 8 membaur bersama para pedagang.

"Acara ini memang digelar untuk mengakrabkan para pengelola, pedagang, dan pelanggan setia Pasar 8. Dua tahun Pasar 8 ini juga untuk memberikan apresiasi kepada para pelanggan setia dan seluruh para pedagang. Kami ingin Pasar 8 tetap menjadi pilihan tempat berbelanja bagi masyarakat di wilayah Serpong dan sekitarnya," kata Kepala Advertising & Promotion PT Alam Sutera Reality Tbk. Liza Djohan.

Acara pun diselingi dengan hiburan tari dan musik. Tampil grup tari Pizza Spinning yang menampilkan tarian unik dengan atraksi menggunakan adonan pizza asli. Ada juga grup The Geprak yang memainkan musik perkusi dengan alat-alat masak, seperti panci, gelas, dan sendok masak. Mereka juga mengenakan kostum berupa celemek memasak.

Para ibu-ibu biasanya langsung pulang ke rumah usai berbelanja di Pasar 8. Namun pada HUT Pasar 8 kali ini, mereka turut serta meramaikan Pasar Gaul. Selamat ulang tahun  Pasar 8!

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Diposting oleh Rakhma di 15.50  

0 komentar:

Posting Komentar