TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Bango Galang Dukungan Untuk Lestarikan Semur - Detikcom” plus 1 info menarik lainnya

Kamis, 08 Maret 2012

Bango Galang Dukungan Untuk Lestarikan Semur - Detikcom” plus 1 info menarik lainnya


Bango Galang Dukungan Untuk Lestarikan Semur - Detikcom

Posted: 08 Mar 2012 12:55 AM PST

Kamis, 08/03/2012 15:46 WIB

Fitria Rahmadianti - detikFood

Bango Galang Dukungan Untuk Lestarikan Semur
Foto: www.detikfood.com
Jakarta - Masakan Indonesia mendapat banyak pengaruh dari Melayu, peranakan Cina, atau Barat. Meski demikian, negeri kita juga punya kuliner asli, salah satunya adalah semur. Oleh karena itu, warisan kuliner ini perlu mendapat pengakuan dunia.

Bango adalah salah satu pihak yang sedang giat melakukan Kampanye Semur. Perusahaan kecap manis ini tengah menggalang dukungan dari berbagai pihak dan mengedukasi masyarakat. Tujuannya adalah agar semur tercatat sebagai kuliner khas Indonesia di Intangible Cultural Heritage UNESCO.

Sejak tahun lalu, Bango sudah melakukan langkah-langkah pendahuluan. Tim Bango sudah melakukan riset dan mengumpulkan data terkait semur dan kuliner nusantara. Mereka juga akan mengadakan diskusi panel dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Nasional terkait pendaftaran semur ke UNESCO.

"Kami berperan sebagai pionir sekaligus lokomotif dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Setelah itu, teknis inventarisasi semur sebagai intangible cultural heritage akan kami serahkan kepada pemerintah," tutur Agus Nugraha, Senior Brand Manager Bango, saat ditemui di roadshow Bango, Rabu (7/3).

Mengapa semur? Jika ditelusuri dari sejarah, sejak abad ke-9 M, masyarakat Indonesia sudah mengenal penggunaan daging hewan dalam masakan. Resep semur (smoor) tercantum dalam buku resep tertua yang berhasil ditemukan oleh tim Bango.

Setelah dipelajari, semur memang asli Indonesia. Apalagi kecap manis banyak digunakan dalam resep semur. "Memang ada banyak versi kecap di dunia, namun hanya ada satu kecap manis, yaitu di Indonesia," ujar Agus.

Semur sebenarnya tersebar di Indonesia dengan nama dan karakteristik berbeda-beda. Sebut saja rabeg (semur kambing khas Banten) dan andilan (semur kerbau khas Betawi). Selama ini mungkin kita hanya mengenal semur daging, ayam, atau jengkol. Padahal, bahan lain juga dapat digunakan. Misalnya ikan dan sayuran seperti labu, brokoli, dan oyong.

Roadshow yang diselenggarakan di SMK Jayawisata I Menteng juga menghadirkan Chef Ragil Imam Wibowo. Menurut Chef Ragil, banyak orang malas membuat semur karena membutuhkan waktu lama dan rumit. "Padahal, semur bisa diolah dengan mudah," kata praktisi kuliner ini. Ia pun mencontohkan pembuatan Semur Soun Yogyakarta, Semur Bandeng Surabaya, dan Semur Lidah Bali.

Berbagai resep semur didokumentasikan dan dikumpulkan sebagai buku resep yang akan diluncurkan April ini. "Tantangan kami adalah membuat masyarakat tahu tentang seluk-beluk semur dan mau mempraktikkannya," ucap Agus menutup roadshow tersebut.

(Odi/Odi)

Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Redaksi: detikfood[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi email : sales[at]detik.com

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Belanda Sabet Dua Penghargaan Buku Masak Dunia - Radio Nederland

Posted: 08 Mar 2012 12:36 AM PST

Mereka datang ke Paris dengan sekitar dua puluh orang. Dengan riang kelompok yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak itu menikmati musik di ruang teater Folies Bergere. Di sana akan digelar penobatan buku masak terbaik dan terindah di dunia. Tahun ini ada lima nominasi berasal dari Belanda.

"Bisa nggak sih kami berfoto di depan lampu-lampu itu?" tanya Kees Raat ketika tiba di depan teater. Ahli pembuat es dari Amsterdam ini menulis Buku "Ijstijd" (Jaman Es) bersama dengan jurnalis Barbara Bulten. Ia dinominasikan untuk penghargaan.

"Ya, foto saja di sana dengan gedung teater sebagai latar belakang," kata Judith van de Meulen yang mengarang Buku "Koken met Kruidnoten" (Masak dengan kruidnoten), nominasi lainnya. "Saya juga fotografer," katanya kepada seorang wartawan.

Mereka semua kemudian bergegas memasuki gedung teater yang berusia hampir 150 tahun itu. Begitu masuk, mereka disambut dengan sampanye.

Gourmand Awards
Penghargaan Gourmand Awards untuk buku masak digelar tiap tahun di Paris. Tahun ini, seperti biasa, ada ribuan peserta dari lebih 160 negara yang mengirimkan buku-buku masak mereka.

Semua pengarang, fotografer dan ilustrator yang terlibat dalam produksi buku-buku Belanda yang mendapat nominasi berangkat ke Paris. Berbagai buku masakan dan minuman terpampang di dalam gedung teater Folies Bergere.

Buku berjudul "Hope for Haiti Cookbook" (Harapan untuk Haiti) tentang minuman cocktails karya seorang warga Amerika mendapat penghargaan. Dua pria berpakaian tradisional India juga mendapat penghargaan. Mereka menulis buku memasak berdasarkan perjalanan ke berbagai pelosok India selama bertahun-tahun.

Hadiah untuk juru masak roti
Nominasi dari Belanda akhirnya mendapat giliran. Juri memberikan penghargaan khusus untuk ahli pembuat roti Cees Holtkamp. "Luar biasa!" kata koki dari Amsterdam ini. "Saya membuat resep-resep sederhana. Anda tidak perlu setengah hari belanja. Rupanya itu mendapat respon bagus."

Di Belanda, Holtkamp terkenal karena kroketnya. Sampul bukunya juga bergambar kroket asli Belanda. "Haha, kroket juga dikenal di negara-negara lain," kata Holtkamp. "Resep kroket udang, keju dan daging sapi muda juga ada di buku saya."

Memasak
Belanda menyabet dua juara. "Koken met kruidnoten" juga mendapat penghargaan sebagai buku berilustrasi terindah di dunia. "Luar biasa," kata pengarangnya, Karin Sitalsing.

"Kami membuat buku ini bersama teman-teman. Ini buku pertama kita. Kami menerbitkannya sendiri. Dan sekarang dapat penghargaan ini."

Ilustrator buku, Helga de Graaf, tidak bisa ikut ke Paris karena ia sedang hamil tua.

Sitalsing kesulitan menjelaskan kepada publik internasional apa itu kruid-en pepernoten (kue kecil-kecil khas Belanda yang biasa dibuat untuk menyambut Sinterklas).

"Saya pernah cari tapi memang tidak ada terjemahannya. Kami jelaskan saja bagaimana bentuknya dan bahannya apa saja. Kami juga melemparkan pepernoten di sini, mereka bisa merasakannya sendiri."

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Diposting oleh Rakhma di 14.15  

0 komentar:

Posting Komentar