Chef Winnie Jadi Diri Sendiri saat Masak
Rabu, 7 September 2011 12:53 WIB

TAWA renyah menghiasi program 811 Show Metro TV saat seorang wanita berambut panjang menyulap bahan-bahan makanan menjadi hidangan lezat. Sesekali ia bercanda dengan pemandu acara 811 Show yang tengah begitu nikmat menyuapkan hidangan ke mulut mereka.

Ya itulah Chef Winnie. Wanita tersebut mengaku senang bisa bergabung di program yang tayang tiap Senin-Jumat itu. Ia mengaku banyak perubahan sejak ia menyajikan berbagai resep di 811 Show. Akun Twitter dan Facebooknya menjadi lebih ramai. Kegiatan off-airnya pun menjadi lebih banyak.

"Aku di 811 Show jadi diri aku sendiri, cuek gitu, enak emang pembawaannya santai. Dan aku bukan kaya chef yang manis, cantik. Gila lah pokoknya," ujarnya memulai pembicaraan dengan www.metrotvnews.com.

Winnie mengaku mulai mengenal dapur sejak berusia empat tahun. Saat menginjak usia enam tahun, mamanya mengakui kalau masakannnya enak. Sejak itulah ia terus mengembangkan bakatnya di dunia masak-memasak.

Minatnya pun kian menjadi-jadi saat mengenyam pendidikan di Belgia. Tiap kali makan di sebuah restoran atau kafe, Winnie selalu menyempatkan diri ngobrol dengan si pembuat masakan. Ia pun bertanya-tanya bagaimana membuat masakan tersebut. Saat akhir pekan, ia pun memeragakan ilmu yang ia dapat dari para chef restoran.

Meski bertahun-tahun menekuni masakan ala barat, wanita yang pernah bercita-cita menjadi dokter bedah itu menganggap hidangan Indonesia sebagai tantangan berat.

"Karena banyak sekali menggunakan rempah, kadang terlalu strong. Lama masaknya untuk menjaga kualitas bahan misalnya daging supaya gak menurun. Itu tantangannya. Kalo masaknya terlalu lama kan kualitasnya menurun," tuturnya semangat.

Namun, Winnie justru sangat ingin melestarikan masakan Indonesia. Tak heran bila tiap kali tampil di 811 Show, Winnie selalu menyelipkan masakan Indonesia dalam resep yang ia sajikan dalam program tersebut.

Winnie mengaku menemukan berbagai kendala di industri kuliner. Satu di antaranya image seorang chef atau koki. Dulu, katanya, orang kurang mengapresiasi profesi seorang koki. Padahal, seorang koki tak hanya memasak. Koki juga harus bisa menata masakan agar tetap sehat namun lezat.

Kendala lain? ""Paling gak bisa mulus. Kecipratan minyak, aku pernah kebakar loh," paparnya sambil menunjukkan bekas luka di tangan.

Ia memang belum memiliki sebuah restoran. Namun ia memiliki sebuah bisnis katering yang kian berkembang.

Ok Winnie, sukses buat komitmennya melestarikan masakan khas Indonesia. Dan, mengelola restoran...(***)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.