TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Eksperimen Masakan dengan Kecap - Vivanews” plus 2 info menarik lainnya

Minggu, 30 Januari 2011

Eksperimen Masakan dengan Kecap - Vivanews” plus 2 info menarik lainnya


Eksperimen Masakan dengan Kecap - Vivanews

Posted: 28 Jan 2011 07:43 PM PST

Eksperimen Masakan dengan Kecap

Banyak resep masakan yang dihasilkan karena terinpirasi dari kecap.

Sabtu, 29 Januari 2011, 10:39 WIB

Finalia Kodrati, Lutfi Dwi Puji Astuti

Rima Melati & Shahnaz Haque (VIVAnews/Lutfi Dwi )

VIVAnews - Banyak kreasi masakan Indonesia yang menggunakan perpaduan kecap dengan bumbu-bumbu tambahan seperti cabai dan lain sebagainya.

Praktisi tata boga terkemuka, Rima Melati Adams, yang juga  istri dari penyanyi terkenal Marcell Siahaan, bahkan terinspirasi menciptakan beberapa resep masakan dengan menggunakan kecap.

Wanita yang gemar memasak sejak usia 18 tahun ini menyatakan bahwa karakteristik kecap dengan rasa manisnya sangat cocok jika dijadikan bumbu tambahan dalam masakan seperti oseng-oseng, tumis, nasi dan mi goreng serta berbagai hidangan barbeque.

"Namun sebaiknya, para ibu tahu cara memasak makanan yang akan dicampur dengan kecap agar rasanya menjadi lebih lezat daripada biasanya," kata wanita kelahiran Hongkong , 1 Juli 1980 saat di temui di acara Peluncuran Kecap Pedas ABC.

Rima menjelaskan, untuk masakan oseng-oseng,  di mana sifatnya tidak mengandung banyak air, maka sebaiknya kecap dituang  ke dalam masakan  beberapa menit  sebelum diangkat sehingga tidak terjadi karamelisasi pada kecap karena terlalu panas. Sedangkan pada tumisan, kecap dapat dituang lebih awal karena akan bercampur dengan air.

"Untuk barbeque, lain lagi caranya. Dengan mengetahui cara memasak dengan benar, maka ibu-ibu dapat bereksperimen sendiri untuk menciptakan  resep favorit keluarga," ucap wanita cantik ini.

Rima pun mengaku sudah banyak variasi masakan dari kecap  yang dibuatnya. Mulai dari  mi goreng, ayam kecap, ikan kecap hingga oseng-oseng sapi pedas manis kesukaan suaminya.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Imlek Ibarat "Ngumpulke Balung Pisah" - Suara Merdeka CyberNews

Posted: 30 Jan 2011 06:18 AM PST

30 Januari 2011 | 21:14 wib | Tokoh

Harjanto Halim
image

Semarang, CyberNews. Bagi sebagian warga Tionghoa, malam Imlek adalah saat yang ditunggu-tunggu. Sebab inilah saat semua anggota keluarga berkumpul dan makan bersama. "Imlek ibarat seperti ngumpulke balung pisah. Esensinya hampir sama seperti Lebaran. Semua keluarga diharapkan bisa datang dan kumpul bersama dalam satu tahun sekali," kata Harjanto Halim, ketua Kopi Semawis.

Namun sayangnya tradisi Imlek dari masa ke masa telah banyak bergeser. Ritual makan bersama tak lagi banyak didatangi anggota keluarga karena kesibukan masing-masing. Begitu pula dengan hidangan khas Imlek yang tidak lagi dibuat sendiri. "Sekarang daripada repot, orang lebih milih pesan makanan. Padahal biasanya yang buat hidangan makan malam Imlek itu pasti ibu, dan anak memiliki tugas membantu. Justru saat seperti inilah resep-resep tradisional masakan khas Imlek diturunkan pada si anak," tuturnya.

Bagi Harjanto sendiri, ritual makan malam Imlek bukanlah hal kuno. Ritual ini selalu dilakoninya tiap tahun. Bahkan hidangan yang selalu ada sejak dulu tiap malam Imlek di keluarga besarnya adalah kerang rebus dan ketela. Dua makanan  wajib itu melambangkan mata pencaharian leluhur yakni petani dan nelayan. "Biasanya kulit-kulit kerang dicuci bersih lalu diletakkan di samping pintu kamar. Mungkin karena bentuknya seperti uang jaman dulu. Katanya sih simbol rejeki," ujar anak kelima dari delapan bersaudara itu.

Kebiasaan lain yang pasti ada adalah meletakkan tebu di belakang pintu dan bunga sedap malam. Tebu menyimbolkan rejeki, dan hidup yang lebih manis. Tanaman tebu yang mudah tumbuh juga menyimbolkan banyak keturunan. Mitos lainnya yang dipercaya tebu adalah simbol keselamatan. Sebab dahulu kala ada seorang putri yang lari dari pengejaran, selamat karena bersembunyi di kebun tebu. "Kalau bunga sedap malam biasanya ditaruh di meja altar. Tapi kalu tidak ada meja altar untuk sembahyang, ya saya pasang di ruang tamu," imbuh pria kelahiran 18 Desember 1965 itu.

( Fani Ayudea /CN14 )

Powered by Telkomsel Blackberry

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad

Bookmark and Share

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Yuk Coba Resep Pindang Daging Palembang - Tribunnews

Posted: 20 Jan 2011 05:37 PM PST

Tribunnews.com - Jumat, 21 Januari 2011 08:28 WIB

TRIBUNNEWS.COM - Sekali lagi resep masakan khas nusantara. Anda patut mencoba dan merasakannya. Dijamin maknyus!

Bahan :

1 kg iga sapi (cari yang banyak tulang mudanya)
8 siung bawang merah, iris halus
4 siung bawang putih, iris halus
2 lembar daun salam
1 batang serai, geprek
3 cm kunyit, iris halus
3 cm jahe, iris halus
3 cm lengkuas, iris halus
2 sdm air asam jawa dari ± 3 mata asam jawa
3 buah cabai merah, belah 2
3 buah cabai hijau, belah 2
1 sdm kecap manis
1 sdm kecap asin
garam secukupnya
1 ikat daun kemangi, ambil daunnya
1 batang daun bawang, potong-potong
1 buah tomat, potong 8

Cara mengolah:

1. Masukkan air dalam panci secukupnya sampai kira-kira iga sapi terendam semua. Didihkan!
2. Setelah mendidih, masukkan iga sapi, bawang merah, bawang putih, salam, serai, lengkuas, kunyit, jahe, masak sampai iga empuk
3. Masukkan air asam jawa, kecap manis, kecap asin, garam. Kemudian masukkan cabai merah dan cabai hijau. Didihkan lagi
4. Sesaat sebelum dihidangkan, masukkan tomat, kemangi dan daun bawang. Hidangkan panas-panas.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Diposting oleh Rakhma di 14.08  

0 komentar:

Posting Komentar