TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia |

Ayam Goreng ala Jepang - Tempo Interaktif” plus 0 info menarik lainnya

Senin, 31 Januari 2011

Ayam Goreng ala Jepang - Tempo Interaktif” plus 0 info menarik lainnya


Ayam Goreng ala Jepang - Tempo Interaktif

Posted: 27 Jan 2011 08:33 PM PST

TEMPO Interaktif, Jakarta -Bisa dibilang, ayam menjadi salah satu lauk wajib orang Indonesia. Setiap hari, ayam dengan berbagai olahan bisa ditemukan dari warung di pinggir jalan sampai rumah makan sekelas hotel bintang lima. Di rumah makan Kamikaze Karaage, yang berlokasi di lantai 3A, Grand Indonesia, Alvin Sada, 33 tahun, menawarkan ayam goreng renyah dengan empat cita rasa unik.

Ukuran ayam goreng ala Kamikaze memang tak sebesar ayam goreng tepung yang tersedia di rumah makan berlisensi asing yang bertebaran di Indonesia, seperti McDonald dan Kentucky Fried Chicken. Ketika Tempo mencicipi ayam goreng tersebut, kerenyahannya bisa disamakan dengan ayam goreng bertepung tebal, tapi rasanya berbeda.

"Saya menggunakan resep ayam khas Jepang," kata Alvin beberapa waktu yang lalu. Alvin, pencinta sajian kuliner yang telah 20 tahun tinggal di Buffalo, New York, bercita-cita membuka rumah makan sekembalinya ke Tanah Air. Setelah menuntaskan pendidikannya di sana, dia melakukan riset tentang resep masakan dari New York, Amerika Serikat, sampai ke Nagoya, Jepang.

Berdasarkan risetnya itu, "Ayam goreng yang jadi tren dunia saat ini memiliki bumbu yang meresap, tak sekadar renyah," ujarnya. Riset Alvin ada benarnya. Di berbagai negara, ayam goreng tepung tipis yang renyah dengan rasa yang lebih tajam sedang banyak digemari. Ayam goreng jenis ini juga memiliki sebutan yang berbeda-beda.

Di Amerika Serikat, ayam goreng jenis ini dikenal dengan sebutan New Orleans chicken wings. Di Korea, sebutannya Korean chicken. Meski namanya berbeda, rasanya mirip. Alvin pun pada akhirnya memilih resep ayam goreng Jepang untuk rumah makannya.

"Ayam goreng Jepang punya bumbu yang unik. Apalagi lidah orang Indonesia cocok dengan menu Jepang," katanya seraya menyebutkan bahwa banyak rumah makan bercita rasa Jepang yang tumbuh di Indonesia. Resep ayam goreng ala Jepang itu ia coba di dapur keluarga hingga menghasilkan empat cita rasa yang kini tersedia di rumah makannya. Teriyaki, yang menggunakan bumbu manis khas Jepang; banzai, yang sedikit pedas; kamikaze, yang sangat pedas; dan kaffir lime shoyu, yang asam.

Khusus untuk kamikaze, Alvin memilih cabai terpedas versi lidah Amerika, naga jolokia. "Cabai ini masuk daftar Guinness Book of World Records pada 2007 dan 400 kali lebih pedas ketimbang saus tabasco," kata Alvin. Sedangkan untuk kaffir lime shoyu, Alvin menggunakan bumbu dari jeruk purut.

Metode memasaknya juga berbeda. Ayam berbumbu ini dimasak dalam temperatur yang lebih tinggi. "Minyak tak banyak meresap dan kerenyahan akan bertahan lebih lama," katanya. Bila ayam goreng biasa kehilangan rasa renyahnya setelah dua jam dimasak, kerenyahan ayam goreng ala Jepang ini bisa bertahan hingga empat jam.

Karena mengambil resep Jepang itu pulalah rumah makan milik Alvin memiliki nama dan suasana jepang. Nama Kamikaze Karaage berasal dari nama grup angkatan udara Jepang pada Perang Dunia II dan paha ayam tanpa tulang. "Menu utamanya memang tebasaki (sayap ayam) dan karaage (paha ayam tanpa tulang). 'Kamikaze' sendiri buat seru-seruan. This is chickens to die for," katanya sembari tertawa.

Di Kamikaze Karaage, area makan dibagi dua. Ada yang lebih tersembunyi dalam ruang-ruang yang menyerupai kokpit pesawat, ada pula area terbuka dengan lampu bergaya pesawat. Partisi ruangannya didesain layaknya panel-panel pesawat tempur Jepang saat Perang Dunia. Pintu menuju ruang dapur lebih mirip pintu pesawat. Bendera Jepang berwarna putih dengan lingkaran merah juga menghiasi meja makan. Harga ayam goreng ala Jepang ini mulai Rp 13.636 untuk paket dua potong sayap ayam, nasi, dan es teh Jepang (ocha), sampai Rp 38.909 untuk paket komplet.

Tak hanya Kamikaze, Merica Restoran, yang berlokasi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, juga menyajikan menu ayam goreng ala Jepang. Di sini, kita dapat mencicipi ayam goreng tanpa tulang yang dimasak dengan bumbu soya manis ala teriyaki atau bumbu jahe. Penyajian lengkapnya dengan paprika hijau segar yang dicampur irisan bawang bombay.

"Menu ini menggugah selera. Rasa crispy pada ayam ini dilengkapi taburan kombinasi aneka bumbu membuat saya selalu menyempatkan bersantap siang di sini," kata Winda, bendahara pada sebuah bank nasional di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Winda mengakui kelebihan ayam goreng ala Jepang adalah bumbunya yang tidak bikin mual karena merupakan campuran aneka rempah, bukan penyedap rasa sintetis atau MSG. Winda puas menikmati menu favoritnya itu dengan harga Rp 30 ribu.

 
| AMANDRA MUSTIKA MEGARANI | HP

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.

Diposting oleh Rakhma di 14.11  

0 komentar:

Posting Komentar